Gantanews.co – Prabowo Subianto resmi dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia ke-8 dalam sidang paripurna Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang berlangsung di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Minggu (20/10). Setelah mengucap sumpah jabatan, Prabowo segera memberikan pidato perdana yang menarik perhatian banyak pihak. Dalam pidato yang berlangsung hampir satu jam, Prabowo mengungkapkan berbagai gagasan dan komitmennya untuk memajukan Indonesia.
Dengan mengenakan pakaian Beskap Betawi berwarna biru, Prabowo tampil ke podium dan memulai pidatonya di hadapan anggota MPR dan tamu undangan. Dalam kesempatan ini, ia menyampaikan beberapa poin penting mengenai ketahanan energi, swasembada pangan, subsidi tepat sasaran, pencegahan kebocoran anggaran, dan pentingnya menjaga kemandirian bangsa. Tak ketinggalan, Prabowo juga menegaskan dukungannya untuk kemerdekaan Palestina, yang menjadi salah satu topik sentral dalam pidatonya.
Pidato Tanpa Teks, Apakah Benar?
Salah satu hal yang mencuri perhatian publik adalah durasi pidato Prabowo yang hampir mencapai satu jam tanpa terlihat membawa teks. Beberapa pengguna media sosial bahkan menyebutnya sebagai pidato tanpa naskah, yang menambah kekaguman terhadap kemampuannya berbicara tanpa teks. Namun, apakah itu benar-benar tanpa teks?
Meskipun tidak terlihat membawa naskah, Prabowo ternyata menggunakan bantuan teleprompter yang disediakan di sisi kiri dan kanan podium. Teleprompter ini tidak tampak jelas dalam tayangan televisi, namun beberapa foto dari fotografer Antara menunjukkan adanya alat tersebut. Teleprompter, yang sering digunakan oleh pembicara publik dan penyiar televisi, menampilkan teks secara digital yang bisa diikuti dengan mudah oleh pembicara.
Prabowo, yang dikenal dengan kepercayaan dirinya dalam berbicara di depan umum, memang sudah terbiasa menggunakan alat bantu ini. Hal ini mempermudahnya dalam menyampaikan pesan dengan lancar, meskipun durasi pidato yang cukup panjang.
Teleprompter: Alat Bantu Pidato yang Sering Digunakan Para Pembicara
Teleprompter adalah alat bantu yang sering digunakan dalam pidato publik, acara televisi, dan presentasi. Alat ini berfungsi untuk menampilkan teks secara digital, yang memungkinkan pembicara atau penyiar mengikuti naskah dengan lancar tanpa harus melihat ke kertas atau layar komputer.
Teleprompter terdiri dari kaca atau lensa yang dipasang di atas tripod, di mana teks naskah ditampilkan secara proyeksi dari komputer dan dipantulkan melalui lensa tersebut. Dengan cara ini, pembicara bisa melihat teks yang bergerak secara otomatis, sementara audiens tidak dapat melihatnya.
Di Indonesia, teleprompter sudah sering digunakan dalam berbagai acara kenegaraan dan pidato penting, termasuk oleh Presiden atau pejabat tinggi lainnya. Dalam kasus Prabowo Subianto, teleprompter yang digunakan pada pelantikan 20 Oktober 2024 memungkinkan dia untuk menyampaikan pidato panjang dengan percaya diri tanpa terlihat membaca dari teks fisik.
Pesan Utama dalam Pidato
Dalam pidatonya, Prabowo menegaskan bahwa dirinya akan bekerja untuk kepentingan rakyat dan bukan untuk kepentingan pribadi atau kerabat. Ia menyampaikan kalimat-kalimat penting dengan intonasi yang ditekankan, mengundang sorotan dan respons di dunia maya. Selain itu, Prabowo juga menekankan pentingnya Indonesia untuk menjadi bangsa yang mandiri dan kuat, dengan memperkuat sektor energi dan pangan.
Acara Pelantikan dan Kehadiran Para Tokoh Nasional
Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI ini disaksikan oleh 732 anggota MPR RI dan dihadiri oleh berbagai tokoh nasional, pimpinan partai politik, serta perwakilan negara sahabat. Selain Prabowo, Gibran Rakabuming Raka juga mengucapkan sumpah jabatan sebagai Wakil Presiden masa bakti 2024–2029.
Sidang paripurna ini menjadi momen bersejarah bagi Indonesia, sekaligus membuka babak baru kepemimpinan di bawah Prabowo Subianto. (red)