Kapten JKT48, Shania Gracia Berperan di Film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis, Mulai Tayang Hari Ini dan Terinspirasi dari Lirik Lagu ‘Runtuh’

waktu baca 4 menit
Kapten JKT48, Shania Gracia (paling kanan) Berperan di Film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis (foto: Sinemaku Pictures)

Gantanews.co – Film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis resmi tayang di bioskop pada 17 Oktober 2024. Film ini tidak hanya menghadirkan cerita yang penuh emosi, tetapi juga menampilkan salah satu bintang idola tanah air, Kapten JKT48, Shania Gracia. Peran Gracia dalam film ini semakin memperkuat daya tariknya, terutama bagi para penggemarnya. Film yang terinspirasi dari lirik lagu “Runtuh” karya Feby Putri dan Fiersa Besari ini menggali tema kekerasan dalam rumah tangga dan kesehatan mental, menjadikannya tontonan yang penuh makna.

Shania Gracia Menambah Daya Tarik Film

Setelah sukses tampil di film Dilan dan Ancika, Shania Gracia kembali memukau penggemar dan penonton melalui penampilannya di Bolehkah Sekali Saja Kumenangis. Sebagai Kapten JKT48, Gracia membawa pesona baru ke dalam film ini, memperkuat jajaran pemeran yang sudah berisikan bintang besar seperti Prilly Latuconsina dan Pradikta Wicaksono.

Peran Gracia dalam film ini menambah kedalaman cerita yang kompleks. Bersama bintang-bintang besar lainnya, kehadirannya menciptakan chemistry yang kuat antar karakter, memperkuat pesan emosional yang ingin disampaikan film ini.

Terinspirasi dari Lirik Lagu ‘Runtuh’

Salah satu hal yang membuat Bolehkah Sekali Saja Kumenangis begitu istimewa adalah inspirasinya dari lirik lagu “Runtuh.” Lagu yang dinyanyikan oleh Feby Putri dan Fiersa Besari ini sudah terkenal dan sering kali memicu emosi mendalam dari para pendengarnya. Adaptasi ini memberi film nuansa yang mendalam, terutama dalam menggambarkan emosi karakter utama, Tari, yang diperankan oleh Prilly Latuconsina. Lagu ini juga turut memperkaya perjalanan emosional yang dihadapi oleh karakter-karakternya.

Cerita yang Mengangkat Isu Sosial: Kekerasan dalam Rumah Tangga

Film ini mengangkat tema serius tentang kekerasan dalam rumah tangga, dengan karakter utama Tari yang harus melindungi ibunya dari kekerasan ayahnya setelah kepergian kakaknya. Tari, yang diperankan oleh Prilly Latuconsina, menyimpan trauma mendalam akibat perlakuan ayahnya sejak kecil. Film ini menunjukkan bagaimana trauma tersebut membentuk kesehatan mental Tari, mengundang penonton untuk merenungkan dampak kekerasan dalam rumah tangga terhadap kesejahteraan seseorang.

Karakter yang Kompleks

Selain mengangkat isu sosial, Bolehkah Sekali Saja Kumenangis juga menampilkan karakter yang kompleks. Tari digambarkan sebagai seorang perempuan muda yang harus berjuang menghadapi trauma masa lalu dan kekerasan ayahnya. Ia sering menahan perasaan dan menangis sendirian, yang menggambarkan beban emosional yang ia bawa. Interaksinya dengan Baskara, yang diperankan oleh Pradikta Wicaksono, juga menambah kedalaman cerita, memperlihatkan bahwa dukungan sosial sangat penting dalam penyembuhan trauma.

Sinemaku Pictures di Balik Layar

Film ini diproduksi oleh Sinemaku Pictures, yang sebelumnya sukses dengan film Kukira Kau Rumah. Prilly Latuconsina, selain berperan sebagai karakter utama, juga ikut terlibat sebagai produser bersama Umay Shahab dan Yahni Damayanti. Komitmen mereka terhadap produksi film ini menunjukkan bahwa film ini dibuat dengan penuh dedikasi untuk menyampaikan pesan sosial yang kuat.

Mengedukasi Tentang Kesehatan Mental

Selain kekerasan dalam rumah tangga, Bolehkah Sekali Saja Kumenangis juga menyoroti isu kesehatan mental. Film ini menggambarkan bagaimana tekanan emosional dan trauma dapat mempengaruhi kesejahteraan seseorang. Dengan tema ini, film ini tidak hanya menyuguhkan hiburan, tetapi juga berupaya untuk mengedukasi penonton tentang pentingnya menjaga kesehatan mental dan mencari dukungan saat dibutuhkan.

Sinopsis Bolehkah Sekali Saja Kumenangis

Film ini menceritakan perjalanan emosional seorang perempuan muda bernama Tari, yang diperankan oleh Prilly Latuconsina. Setelah kakaknya pergi, Tari berjuang untuk melindungi ibunya dari kekerasan ayahnya yang temperamental. Sejak kecil, Tari telah mengalami trauma akibat pertengkaran antara orang tuanya dan perlakuan kasar dari sang ayah. Dalam usahanya mencari jalan keluar, Tari bergabung dengan sebuah kelompok pendukung yang dikenal sebagai Support Group, di mana ia bisa berbagi kisah dan melepaskan beban emosionalnya.

Di kelompok ini, Tari bertemu dengan Baskara, seorang pria yang juga menghadapi masalah emosionalnya sendiri. Hubungan mereka menjadi bagian penting dalam proses penyembuhan masing-masing, menyoroti pentingnya dukungan sosial dan kesehatan mental dalam menghadapi trauma.

Mulai hari ini, 17 Oktober 2024, Bolehkah Sekali Saja Kumenangis dapat disaksikan di bioskop-bioskop di seluruh Indonesia. Dengan kehadiran bintang-bintang ternama seperti Prilly Latuconsina, Pradikta Wicaksono, dan Shania Gracia, film ini diharapkan dapat menarik perhatian penonton dan memicu diskusi tentang isu-isu sosial yang diangkat. (red)

Follow me in social media: