Breaking News: Iran Mulai Balas Dendam, Luncurkan Ratusan Rudal ke Israel

waktu baca 3 menit
Misil yang dilucurkan Iran di langit Israel (foto: AP Foto)

Gantanews.co – Iran dilaporkan meluncurkan serangan rudal ke Israel, menyusul serangan mematikan Israel di Beirut yang menewaskan pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah. Insiden ini terjadi pada Selasa (1/10/2024) malam waktu setempat, hanya empat hari setelah serangan tersebut, dan menambah ketegangan yang sudah memuncak di wilayah tersebut.

Serangan Rudal Masuk ke Ruang Udara Israel

Ratusan sirene meraung di Tel Aviv saat sekitar 181 rudal balistik Iran memasuki ruang udara kota tersebut. Meskipun sebagian besar berhasil dicegat oleh sistem pertahanan Iron Dome, militer Israel segera menginstruksikan warga untuk berlindung di tempat yang telah ditentukan. Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel, Daniel Hagari, menegaskan bahwa mereka telah menerima peringatan dari Amerika Serikat mengenai serangan yang akan segera dilakukan oleh Iran.

“Beberapa saat lalu, mitra kami di Amerika menginformasikan bahwa organisasi di Iran bersiap melancarkan serangan rudal ke Israel dalam waktu dekat,” ujar Hagari.

Sebagai respons, otoritas bandara Israel menutup wilayah udaranya, mengalihkan semua penerbangan ke bandara di luar negeri.

Pembalasan Iran atas Kematian Pemimpin Hizbullah

Iran mengklaim bahwa peluncuran rudal ini merupakan balasan atas pembunuhan pemimpin Hizbullah dan Hamas. Serangan langsung oleh Iran ini adalah yang pertama sejak April lalu, di mana sebagian besar rudal yang diluncurkan tidak mencapai target karena ditembak jatuh oleh koalisi pimpinan AS.

Panggilan untuk Gencatan Senjata

Beberapa menit setelah serangan rudal, juru bicara Sekjen PBB, Antonio Guterres, menyerukan agar semua pihak segera melakukan gencatan senjata.

“Perang tak terkendali di Lebanon harus dicegah, dan integritas wilayah Lebanon harus dihormati,” katanya.

Dalam perkembangan lebih lanjut, Israel memperingatkan warga Lebanon untuk mengungsi dari daerah perbatasan untuk menghindari operasi darat yang dilancarkan terhadap Hizbullah. Serangan udara Israel terus berlangsung, dengan roket-roket dari Hizbullah yang membalas serangan tersebut.

Ledakan dan Dampaknya di Wilayah Israel

Dampak serangan dapat dirasakan di seluruh Israel, dengan ledakan yang terdengar di Tel Aviv, dekat Laut Mati, dan di wilayah Sharon. Meskipun Magen David Adom, dinas kesehatan darurat Israel, belum melaporkan adanya korban luka, ketegangan tetap tinggi.

Menteri Keamanan Israel, Bezalel Smotrich, mengecam serangan Iran, menyatakan bahwa negara tersebut akan menyesali tindakan mereka. Presiden AS, Joe Biden, juga menegaskan bahwa Amerika Serikat siap membantu Israel dalam menghadapi serangan rudal tersebut.

Respons PBB dan Keamanan di Lebanon

UNIFIL, pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon, tetap siaga dan terus menyesuaikan postur mereka untuk menghadapi situasi yang terus berkembang. Militer Israel mengumumkan pembatasan baru, termasuk penutupan pantai dan sekolah di utara negara itu, seiring dengan ancaman serangan lebih lanjut dari Hizbullah dan Iran.

Konsekuensi Perang yang Mungkin Terjadi

Ketegangan ini telah memicu kekhawatiran akan terjadinya perang yang lebih luas di Timur Tengah. Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan lebih dari 1.000 orang telah tewas sejak serangan Israel dimulai, dan ribuan orang lainnya terpaksa mengungsi.

Hizbullah, dengan puluhan ribu pejuang dan 150.000 roket serta rudal, terus mempersiapkan diri untuk pertempuran. Di sisi lain, Israel menghadapi tantangan besar dalam menangani ancaman dari kedua kelompok ini, yang didukung oleh Iran.

Dengan situasi yang semakin tidak stabil, negara-negara Eropa mulai menarik diplomat dan warga negara mereka dari Lebanon, menunjukkan kekhawatiran akan eskalasi konflik yang lebih besar. (red/i)