Pelaksanaan Haji 2024 Disorot, Menag Yaqut Cholil Diberi Rapor Merah oleh Pansus Haji

waktu baca 2 menit
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (foto: Kemenag)

Gantanews.co – Panitia Khusus (Pansus) Angket Haji DPR RI menilai kinerja Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dalam pelaksanaan ibadah haji tahun 2024 perlu dipertanyakan. Anggota Pansus, Marwan Jafar, menyebut bahwa sejumlah temuan selama proses penyelidikan menunjukkan adanya indikasi pelanggaran serius, yang berpotensi menjadikan Menag layak diberi “rapor merah”.

“Pelanggaran-pelanggaran yang sudah terungkap itu jelas menunjukkan rapor merah. Bahkan, tidak hanya itu, kondisi ini membuat Menag seharusnya tak lagi layak menduduki jabatan tersebut,” ujar Marwan di Gedung DPR, Selasa (24/9).

Berbagai temuan yang terungkap selama sidang Pansus semakin memperkuat pandangan negatif terkait pelaksanaan haji tahun ini. Pansus juga telah berulang kali memanggil Menag untuk memberikan penjelasan dan laporan pertanggungjawaban. Namun, Menag tercatat beberapa kali absen tanpa alasan yang jelas.

“Menag sudah tiga kali dipanggil dan tidak hadir. Terakhir seharusnya Senin (23/9), tapi lagi-lagi beliau mangkir,” tambah Marwan.

Ketidakhadiran Menag ini dinilai sebagai bentuk ketidakterbukaan dalam menangani persoalan haji, yang melibatkan berbagai pihak seperti Kemenhub, Kemenkes, hingga maskapai Garuda Indonesia.

Pada rapat yang seharusnya digelar Senin lalu (23/9), Pansus Haji juga mengundang beberapa kementerian terkait untuk membahas masalah teknis pelaksanaan haji, seperti transportasi dan kesehatan jemaah. Namun, agenda tersebut terpaksa ditunda karena ketidakhadiran Menag dan beberapa menteri lain, yang hanya mengirimkan perwakilan.

“Harusnya ini jadi momen penting untuk membahas tanggung jawab pelaksanaan haji 2024. Tapi, RDPU terpaksa ditunda karena banyak pihak yang absen, termasuk Menag yang berada di Prancis untuk menghadiri International Meeting for Peace mewakili Presiden Jokowi,” jelas Marwan.

Marwan juga meminta masyarakat, khususnya media, untuk terus mengawal isu ini. Menurutnya, tanpa pengawasan yang ketat, masalah ini bisa dengan mudah dilupakan, padahal menyangkut kelancaran ibadah haji di tahun-tahun mendatang.

“Kalau tidak diawasi, ini bisa selesai begitu saja. Oleh karena itu, pengawalan dari jurnalis dan publik sangat penting,” tegasnya (red)

Follow me in social media: