Gantanews.co – Menjelang Pemilihan Presiden Amerika Serikat yang semakin dekat, Donald Trump kembali menjadi sorotan, kali ini dengan peluncuran perusahaan kripto barunya, World Liberty Financial (WLF). Pada Senin (16/9), mantan presiden dan calon dari Partai Republik tersebut meluncurkan proyek ambisius ini, di mana ia juga mengumumkan peluncuran aplikasi blockchain yang telah ia promosikan selama berbulan-bulan. Pengumuman ini dilakukan melalui siaran langsung di platform X (sebelumnya Twitter) pada pukul 20.00.
Proyek WLF sendiri bertujuan untuk memudahkan akses masyarakat terhadap keuangan terdesentralisasi atau DeFi, sebuah sistem yang memungkinkan pengguna untuk melakukan transaksi keuangan tanpa perantara tradisional seperti bank. Hal ini menarik, mengingat Trump pernah mengkritik Bitcoin pada 2019. Namun, belakangan ini, dia justru semakin mendukung teknologi kripto, terutama menjelang Pilpres di mana blockchain telah menjadi salah satu sumber penggalangan dana terbesar.
Kontroversi dan Peretasan
Peluncuran WLF tidak lepas dari kontroversi. Baru-baru ini, akun X milik salah satu anggota keluarga Trump diretas, di mana peretas mempromosikan tautan palsu terkait perusahaan kripto tersebut. Meski aplikasi WLF belum resmi diluncurkan, kebocoran informasi dari tim pengembang proyek ini telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan para pendukung Trump di dunia kripto.
CoinDesk bahkan sempat mendapatkan dokumen rahasia terkait proyek ini yang memaparkan bahwa aplikasi WLF dirancang untuk mengembalikan kendali keuangan kepada masyarakat. Proyek ini juga mengklaim dapat menjadi alternatif bagi sistem keuangan tradisional yang dianggap curang.
Tokoh di Balik World Liberty Financial
Selain Donald Trump, proyek WLF juga melibatkan anggota keluarganya, termasuk Barron Trump yang berusia 18 tahun sebagai Kepala Visioner DeFi. Trump sendiri memegang peran sebagai Kepala Advokat Kripto. Proyek ini dipimpin oleh dua tokoh kontroversial, Zak Folkman dan Chase Herro, yang sebelumnya terlibat dalam Dough Finance, sebuah proyek DeFi yang gagal dan mengalami kerugian sebesar US$2 juta setelah diretas.
Dugaan bahwa sebagian besar kode aplikasi WLF diambil dari proyek Dough menambah kekhawatiran terhadap integritas proyek ini. Selain di bidang kripto, Folkman dan Herro juga dikenal sebagai pendiri Subify, platform berlangganan bebas sensor yang mirip dengan OnlyFans dan memiliki hubungan dengan influencer Logan Paul.
Rencana Token WLFI
Seperti banyak proyek kripto lainnya, World Liberty Financial berencana meluncurkan token tata kelola yang disebut WLFI. Meskipun belum diumumkan secara resmi, dokumen yang ditinjau oleh CoinDesk menunjukkan bahwa token berbasis Ethereum ini tidak dapat diperdagangkan langsung di blockchain. Namun, pemegang token akan memiliki hak suara dalam menentukan perkembangan aplikasi tersebut.
Yang menarik, 70% dari total token WLFI dicadangkan untuk tim dan pengembang proyek ini, sementara sisanya akan dijual kepada publik. Alokasi sebesar itu bagi orang dalam proyek kripto terbilang tidak biasa, karena umumnya tim dan pengembang hanya mendapat sekitar 20-30% dari total pasokan token. Hal ini menimbulkan kekhawatiran terkait transparansi dan potensi konflik kepentingan.
Peluncuran World Liberty Financial di tengah persiapan kampanye Trump menjelang Pilpres AS 2024 menunjukkan keterlibatan aktif mantan presiden tersebut dalam dunia kripto. Meskipun menawarkan peluang di sektor DeFi, proyek ini juga diwarnai sejumlah kontroversi dan tantangan, termasuk kekhawatiran terkait peretasan dan integritas pengembang proyek. (red/i