Ragam Baterai Kendaraan Listrik: Apa yang Perlu Diketahui Sebelum Membeli?

waktu baca 3 menit
Ilustrasi penggunaan mobil listrik di Indonesia (foto: PLN)

Gantanews.co – Dengan semakin maraknya kendaraan listrik di pasaran, calon pembeli perlu memahami komponen penting di balik performa mobil listrik, yaitu baterai. Jenis baterai yang digunakan sangat mempengaruhi daya tahan, performa, dan biaya perawatan kendaraan listrik.

Gantanews.co merangkum berbagai jenis baterai yang umum digunakan pada kendaraan listrik beserta keunggulan dan kelemahannya, berikut daftarnya:

1. Baterai Lithium-Ion (Li-ion)

Baterai lithium-ion menjadi pilihan utama di banyak kendaraan listrik saat ini.

  • Keunggulan: Kapasitas besar namun bobotnya tetap ringan, yang membuatnya ideal untuk kendaraan dengan kebutuhan daya tinggi. Selain itu, baterai ini memiliki performa maksimal pada suhu tinggi dan bisa didaur ulang, menjadikannya lebih ramah lingkungan.
  • Kekurangan: Harga cenderung lebih tinggi dibandingkan jenis baterai lainnya.

2. Baterai Solid State

Solid state merupakan teknologi terbaru dalam dunia baterai kendaraan listrik.

  • Keunggulan: Kapasitas penyimpanan lebih besar dari lithium-ion dengan kepadatan energi yang tinggi, memungkinkan mobil menempuh jarak lebih jauh dalam satu kali pengisian. Pengisian dayanya juga berlangsung lebih cepat.
  • Kekurangan: Karena masih tergolong baru, baterai ini belum banyak digunakan secara luas dan harganya cenderung lebih mahal.

3. Baterai Lead Acid

Baterai jenis ini biasanya digunakan pada kendaraan listrik dengan biaya rendah.

  • Keunggulan: Baterai lead acid relatif murah dan tidak mudah mengalami korsleting, terbakar, atau rusak, sehingga memberikan keamanan lebih.
  • Kekurangan: Bobotnya cukup berat dan kapasitas penyimpanannya kecil, sehingga jarak tempuh kendaraan juga lebih terbatas.

4. Nickel Metal Hydride (NiMH)

NiMH sering ditemukan pada mobil hybrid.

  • Keunggulan: Baterai ini mudah didaur ulang dan mengandung lebih sedikit bahan beracun, membuatnya lebih ramah lingkungan. NiMH tidak memerlukan pengisian daya eksternal seperti mobil listrik penuh, karena memanfaatkan energi dari pergerakan roda.
  • Kekurangan: Pengisian daya tergantung pada gerakan kendaraan, sehingga tidak seefisien baterai listrik konvensional.

5. Baterai Nickel Cadmium (NiCd)

Baterai nickel cadmium dikenal karena ketahanan dan daya simpan yang optimal.

  • Keunggulan: Memiliki kepadatan penyimpanan yang tinggi dan masa pakai yang panjang.
  • Kekurangan: Bobotnya sangat berat, dan penggunaan baterai ini telah dilarang di banyak negara karena cadmium menghasilkan zat berbahaya bagi lingkungan.

6. Ultra Capacitor

Ultra capacitor biasanya digunakan sebagai penyimpanan daya sekunder pada mobil listrik.

  • Keunggulan: Memberikan dorongan tambahan saat akselerasi atau menanjak, serta awet dengan kerapatan daya yang tinggi.
  • Kekurangan: Kapasitas penyimpanannya tidak sebesar baterai utama, sehingga biasanya hanya digunakan sebagai pelengkap.

Tips Membeli Mobil Listrik:

  1. Tentukan kebutuhan Anda – Jika membutuhkan kendaraan dengan jarak tempuh jauh, baterai lithium-ion atau solid state bisa menjadi pilihan terbaik.
  2. Pertimbangkan biaya jangka panjang – Meski baterai lithium-ion dan solid state lebih mahal, efisiensi energi dan daya tahan jangka panjang bisa menghemat biaya perawatan.
  3. Cek keamanan dan ramah lingkungan – Pilih baterai yang lebih aman dan ramah lingkungan, seperti NiMH atau lithium-ion yang dapat didaur ulang.

Memilih kendaraan listrik tidak hanya soal desain atau performa, tetapi juga mempertimbangkan jenis baterai yang digunakan. Baterai yang tepat dapat memaksimalkan efisiensi kendaraan dan menurunkan biaya operasional jangka panjang. Dengan berbagai pilihan di pasaran, dari baterai lithium-ion hingga ultra capacitor, penting untuk memahami kebutuhan Anda sebelum membeli kendaraan listrik.

Dengan pengetahuan dasar ini, Anda bisa membuat keputusan lebih bijak saat memilih mobil listrik yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran.

Follow me in social media: