Gantanews.co – Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep, akhirnya muncul di hadapan publik setelah menghadiri rapat di Kantor DPP PSI, Jakarta, pada Rabu malam. Kehadirannya menjadi sorotan di tengah polemik terkait penggunaan jet pribadi dalam perjalanannya ke Amerika Serikat.
Kaesang keluar dari kantor DPP PSI setelah mengikuti rapat yang berlangsung secara tertutup sejak sore hari. Saat keluar, ia menyempatkan diri untuk menyapa para awak media yang sudah menunggu di luar kantor.
“Halo semua, selamat malam,” ujar Kaesang singkat sambil berjalan menuju mobil yang terparkir di depan kantor.
Saat ditanya oleh awak media mengenai kondisinya, putra bungsu Presiden Joko Widodo ini menjawab bahwa dirinya dalam keadaan sehat. Tanpa berlama-lama, Kaesang segera masuk ke mobil dan meninggalkan lokasi.
Sementara itu, Ratu Isyana Bagoes Oka, anggota Dewan Pembina DPP PSI, menegaskan bahwa rapat tersebut merupakan rapat koordinasi rutin yang diadakan oleh partai. Ia membantah adanya pembahasan mengenai isu jet pribadi yang sempat ramai diperbincangkan.
“Ini hanya rapat koordinasi rutin PSI, tidak ada yang spesial,” kata Isyana kepada wartawan.
Polemik terkait dugaan penggunaan jet pribadi oleh Kaesang dan istrinya, Erina Gudono, mencuat setelah Erina mengunggah foto pemandangan dari dalam jet pribadi di akun Instagram miliknya. Dugaan ini menjadi perbincangan hangat di media sosial, khususnya di platform X.
Menanggapi ramainya perbincangan tersebut, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menyatakan akan mengirimkan surat undangan kepada Kaesang Pangarep untuk memberikan klarifikasi terkait dugaan gratifikasi. Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata, mengonfirmasi bahwa surat undangan sedang dalam proses pembuatan.
“Suratnya sedang dikonsep, dan akan segera dikirimkan,” ujar Alexander saat ditemui di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, pada Jumat (30/8).
Kasus ini terus mendapat perhatian dari publik, mengingat posisi Kaesang sebagai Ketua Umum PSI dan statusnya sebagai putra Presiden Joko Widodo. Klarifikasi dari pihak terkait diharapkan dapat meredam spekulasi yang berkembang di masyarakat. (red)