Kemenag Imbau Stasiun TV Tampilkan Azan dengan Running Text Selama Misa Paus di GBK

waktu baca 2 menit

Gantanews.co – Kementerian Agama (Kemenag) RI mengeluarkan surat imbauan terkait penayangan langsung Misa yang dipimpin oleh Paus Fransiskus di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta, Kamis (5/9). Salah satu poin dalam surat tersebut meminta stasiun televisi nasional untuk menyiarkan azan Magrib dalam format running text selama ibadah berlangsung.

Surat yang diterbitkan pada 1 September 2024 ini merupakan hasil koordinasi antara Dirjen Bimbingan Masyarakat Katolik dan Islam dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Salinan surat tersebut telah diterima Antara pada Selasa (3/9) malam.

Dalam surat itu, Kemenag juga menekankan pentingnya menyiarkan ibadah misa yang berlangsung pada pukul 17.00 hingga 19.00 WIB secara penuh dan tanpa gangguan di seluruh televisi nasional.

“Misa yang dipimpin oleh Paus Fransiskus di GBK harus disiarkan secara langsung dan tidak terputus di seluruh televisi nasional,” demikian isi surat yang ditandatangani oleh Dirjen Bimas Katolik Suparman dan Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin.

Selain itu, azan Magrib yang kemungkinan bertepatan dengan waktu ibadah Misa juga harus tetap disiarkan. Namun, untuk menjaga keselarasan antara kedua kegiatan, Kemenag menyarankan agar azan ditayangkan dalam bentuk running text atau teks berjalan yang muncul di layar televisi.

“Mohon penyiaran azan Magrib dilakukan dengan running text,” tulis Kemenag dalam surat tersebut.

Imbauan ini muncul setelah adanya permintaan dari Panitia Kunjungan Bapa Suci Paus Fransiskus yang berharap Kemenag dapat mengatur penyiaran azan Magrib agar tidak mengganggu jalannya misa akbar tersebut.

Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas, turut menyambut kedatangan Paus Fransiskus di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Selasa (3/9) siang. Yaqut mengungkapkan, kunjungan Paus Fransiskus ini adalah kesempatan penting untuk memperkuat persatuan antarumat beragama di Indonesia. “Kehadiran beliau harus dimaknai sebagai upaya membangun perdamaian dan menjaga kerukunan di tengah keberagaman bangsa kita,” kata Yaqut.

Indonesia menjadi tujuan pertama dari rangkaian kunjungan apostolik Paus Fransiskus di wilayah Asia-Oseania. Selain Indonesia, ia juga akan mengunjungi Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura pada 2-13 September 2024.

Paus Fransiskus adalah Paus ketiga yang berkunjung ke Indonesia, setelah Paus Paulus VI pada 1970 dan Paus Yohanes Paulus II pada 1989. Dalam agenda kunjungannya kali ini, Paus dijadwalkan bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka pada 4 September serta berkunjung ke Katedral Jakarta dan Masjid Istiqlal.

Ibadah Misa akbar di SUGBK pada 5 September akan menjadi puncak dari kunjungan Paus Fransiskus di Indonesia sebelum melanjutkan perjalanan ke Papua Nugini pada 6 September. (red)

Follow me in social media: