Bawa Rp 5,1 Miliar, Mobil Pengisian ATM di Padang Dirampok, Dua Pelaku Anggota Polri
Gantanews.co – Tiga pelaku perampokan mobil pengisian ATM milik PT Bringin Gigantara ditangkap aparat kepolisian pada Selasa dini hari (27/8). Kasus yang mengejutkan ini terjadi di sekitar Flyover Korong Kasang, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Mobil yang dirampok diketahui membawa uang sebesar Rp 5,1 miliar.
Modusnya, salah satu pelaku menelpon polisi yang bertugas mengawal membawa uang untuk pengisian ATM itu dan meminta berhenti di di atas flyover Duku sekitar pukul 02.30 WIB. Tidak disangka, dua dari tiga pelaku yang terlibat dalam aksi ini adalah anggota Polri aktif yang bertugas di Polda Sumbar.
Kapolda Sumbar, Irjen Pol Suharyono, dalam jumpa pers Rabu (28/8), mengungkapkan identitas dua anggota Polri yang terlibat. Keduanya, yakni Bripda MSA (21) dan Briptu NPP (29), bertugas di Direktorat Samapta Polda Sumbar. Bersama satu pelaku sipil, mereka ditangkap kurang dari 12 jam setelah perampokan terjadi.
“Dua anggota Polri terlibat dalam kasus ini, dan kami tidak akan ragu memberikan tindakan tegas sesuai aturan yang berlaku,” tegas Irjen Pol Suharyono.
Pelaku sipil berinisial HS ditangkap di rumah orang tuanya di Sungai Limau, Padang Pariaman pada Selasa malam, sekitar pukul 20.00 WIB. Penangkapan ini dilakukan setelah polisi berhasil melacak lokasi persembunyian HS dan menemukan mobil Daihatsu Terios yang digunakan dalam perampokan. Dua anggota polisi yang terlibat dalam aksi ini kemudian menyerahkan diri ke Polda Sumbar pada pukul 22.00 WIB di hari yang sama.
Dalam penggerebekan, polisi berhasil menyita barang bukti berupa tiga unit ponsel, tiga mobil yang digunakan para pelaku, satu pasang pelat mobil palsu, serta sebilah pisau yang diduga digunakan dalam aksi perampokan.
Dari penyelidikan sementara, diketahui bahwa motif utama perampokan adalah karena ketiga pelaku terlilit hutang. Kapolda Sumbar menyebutkan bahwa para pelaku sebelumnya juga pernah terlibat dalam pengawalan uang, namun detail lebih lanjut masih didalami.
“Motif ketiga pelaku adalah masalah hutang, namun investigasi masih berjalan untuk memastikan keterlibatan lebih lanjut mereka dalam aksi ini,” ujar Suharyono menutup pernyataan. (red)