Makna Filosofis di Balik Desain Istana Garuda IKN Karya Nyoman Nuarta

waktu baca 2 menit
Istana Negara dan Istana Garuda (foto: Antara)

Gantanews.co – Nyoman Nuarta, perancang di balik megahnya Istana Garuda di Ibu Kota Nusantara (IKN), mengungkapkan filosofi mendalam yang menginspirasi desain tersebut. Menurutnya, sayap Garuda yang tampak memeluk menggambarkan simbol perlindungan bagi bangsa Indonesia. Desain ini tidak sekadar estetika, melainkan membawa makna bahwa Garuda, sebagai lambang negara, tengah melindungi rakyatnya.

“Saya membuat sayapnya itu memeluk seperti melindungi,” ujar Nyoman seperti dikutip dari laman Antara, pada Minggu (11/8/2024).

Nyoman, yang juga terkenal dengan karya monumentalnya, Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali, menekankan bahwa Istana Garuda dibangun di atas bukit tanpa merusak alam sekitarnya. Ia menolak keras pembongkaran bukit tersebut demi menjaga keaslian lingkungan. Ketinggian istana ini mencapai 70 meter dari puncak bangunan Garuda, dengan total 88 meter dari permukaan laut. Desain lanskap di sekitar istana juga diperhatikan secara detail, dengan penanaman berbagai tanaman di tebing-tebing sekitarnya untuk menciptakan suasana yang asri dan menyejukkan.

Yang menarik, ruang tunggu di dalam istana dirancang dengan konsep yang unik. Ruang tersebut akan terasa melayang di antara tebing setinggi 30 meter dan langit-langit yang sama tingginya. Nyoman menjelaskan bahwa ruangan ini tidak memerlukan AC karena sirkulasi udara alami yang dihasilkan dari angin yang masuk melalui celah-celah sayap Garuda.

“Jadi nyaman, karena panas bisa drop drastis. Misalnya di luar 35 derajat celsius, di dalam itu bisa 24 derajat celsius,” jelasnya.

Nyoman juga menegaskan bahwa desain Istana Garuda sepenuhnya orisinal dan tidak meniru bangunan mana pun di dunia. Bagi Nyoman, menciptakan karya yang tidak memiliki kesamaan dengan yang lain adalah bagian dari harga diri bangsa. Dia pun menolak keterlibatan politik dalam proyek ini, menekankan bahwa karyanya murni didedikasikan untuk estetika dan fungsi.

Terkait kesan mistis yang mungkin muncul dari desain istana ini, Nyoman menyatakan bahwa itu hanyalah interpretasi individu yang bisa berbeda-beda. Dia mendorong kritik yang diberikan agar bersifat konstruktif dan tidak dikaitkan dengan isu agama. Nyoman juga menekankan pentingnya memberi ruang bagi generasi muda, terutama arsitek dan seniman, untuk bebas berkarya tanpa batasan.

Dengan semua aspek tersebut, Nyoman Nuarta menutup pernyataannya dengan keyakinan bahwa Istana Garuda akan menjadi salah satu karya monumental yang tidak hanya mewakili kemegahan fisik, tetapi juga filosofi mendalam yang melindungi dan mempersatukan bangsa Indonesia. (red/net)

error: Content is protected !!