Prospek Kerupuk: Tiap Tahun Meningkat, Opa-opa Korea Ternyata Suka Kerupuk Indonesia

waktu baca 2 menit
Kerupuk-kerupuk Indonesia yang nilai ekspor tiap tahunnya meningkat (foto: inovasikampusunesa)

Gantanews.co – Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki kerupuk yang menjadi produk unggulan dengan indikasi geografis tertentu. Selain menjadi ciri khas suatu daerah, kerupuk Indonesia juga sangat kaya rasa karena terbuat dari berbagai jenis bahan, seperti udang, berbagai jenis ikan, bawang, sayuran, serta kulit sapi. Kebiasaan masyarakat Indonesia mengkonsumsi kerupuk sebagai menu pendamping makanan utama maupun sebagai camilan juga menjadi peluang dalam mengembangkan pangsa ekspor produk kerupuk.

Produk kerupuk Indonesia ternyata tak hanya laris manis di pasar domestik, namun juga banyak dilirik pasar luar negeri. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, ekspor kerupuk, keripik, peyek, dan sejenisnya dari Indonesia mencapai US$37,77 juta pada tahun 2023. Nilainya naik 1,35% dibandingkan setahun sebelumnya, menunjukkan tren positif dan semakin besarnya permintaan akan produk kerupuk Indonesia di pasar global.

Korea Selatan menjadi negara tujuan utama ekspor kerupuk Indonesia dengan nilai mencapai US$11,37 juta. Hal ini menunjukkan bahwa kerupuk Indonesia telah berhasil menarik perhatian konsumen di Negeri Ginseng, yang dikenal dengan kecintaan mereka terhadap makanan ringan dan camilan unik.

Negara-negara lain yang menjadi tujuan ekspor kerupuk Indonesia meliputi:

  • Belanda: US$8 juta
  • Tiongkok: US$5,13 juta
  • Malaysia: US$3,12 juta
  • Inggris: US$3,03 juta
  • Amerika Serikat: US$1,52 juta
  • Singapura: US$1,06 juta
  • Taiwan: US$1,02 juta

Data menunjukkan bahwa kerupuk Indonesia memiliki pasar yang cukup luas di berbagai negara. Kualitas dan keunikan rasa kerupuk Indonesia menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen internasional.

Secara keseluruhan, ekspor kerupuk ke luar negeri menunjukkan tren peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2021, nilai ekspor mencapai US$56,33 juta, kemudian sedikit menurun pada tahun 2022 menjadi US$37,36 juta, dan kembali naik menjadi US$37,77 juta pada tahun 2023. Meskipun terjadi penurunan sekitar 32,95% dari tahun 2021 ke 2023, permintaan akan kerupuk Indonesia tetap menunjukkan prospek yang positif.

Kesimpulannya, kerupuk Indonesia tidak hanya berhasil mempertahankan popularitasnya di pasar domestik, tetapi juga semakin dikenal dan diminati di pasar internasional. Dengan semakin meningkatnya permintaan dan penerimaan yang baik di pasar internasional, diharapkan kerupuk Indonesia akan terus berkembang dan menjadi salah satu produk unggulan ekspor yang membanggakan. Pengembangan inovasi produk dan peningkatan kualitas serta pemahaman pasar internasional menjadi kunci sukses dalam mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasar ekspor kerupuk Indonesia.

Kerupuk Indonesia memang tak hanya renyah, namun juga berhasil memikat hati konsumen di berbagai belahan dunia. (red)