Gantanews.co – Situasi di Lebanon memanas setelah serangan udara yang dilancarkan oleh militer Israel ke Beirut, menewaskan komandan militer Hizbullah, Fuad Shukr. Menanggapi kondisi tersebut, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Beirut mengimbau seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) untuk segera meninggalkan Lebanon.
“Kami mengimbau seluruh WNI untuk mempertimbangkan keluar dari Lebanon secara mandiri selama layanan penerbangan komersial masih tersedia,” demikian disampaikan KBRI Beirut dalam keterangan resminya pada Kamis (1/8).
Selain itu, KBRI juga menyarankan agar WNI yang berencana melakukan perjalanan ke Lebanon untuk menunda perjalanan hingga situasi keamanan membaik. WNI di Lebanon diharapkan meningkatkan kewaspadaan, kehati-hatian, serta mempersiapkan diri untuk menghadapi kemungkinan eskalasi konflik.
KBRI menegaskan pentingnya bagi WNI untuk memastikan telah melaporkan diri ke KBRI Beirut.
“Dengan pertimbangan buruknya kondisi keamanan di Lebanon Selatan (Saida, Hasbaya, Nabatiyeh, Marjeyoun, Tyre, dan Aitaroun), telah ditetapkan status Siaga I di wilayah tersebut sejak Oktober 2023. Dalam kaitan ini, kami mengimbau seluruh WNI di Lebanon Selatan untuk berlindung di KBRI Beirut (safe house).”
Lebih lanjut, KBRI mengingatkan WNI untuk menghindari kawasan rawan, menyimpan barang dan dokumen berharga di tempat aman, serta terus memantau perkembangan situasi melalui media massa dan sumber informasi resmi.
“WNI yang sedang bepergian diharapkan menjaga barang berharga seperti paspor, dompet, dan handphone dengan baik. Segera cari tempat berlindung dan hubungi 112 bila dalam keadaan darurat,” tambah KBRI.
Bagi WNI yang membutuhkan bantuan, KBRI menyediakan hotline yang dapat dihubungi melalui telepon atau WhatsApp di nomor +961 70817310.
Sebelumnya, Israel melancarkan serangan yang menewaskan Fuad Shukr di Beirut. Israel menuduh Shukr bertanggung jawab atas serangan roket di Dataran Tinggi Golan yang menewaskan 12 anak-anak dan remaja.
“Jet-jet tempur angkatan udara Israel menghabisi komandan militer paling senior organisasi Hizbullah dan kepala unit strategisnya, Fuad Shukr, di wilayah Beirut,” demikian pernyataan militer Israel, dilansir dari kantor berita AFP pada Rabu (31/7).
Kondisi keamanan yang memburuk ini membuat KBRI Beirut terus memantau situasi dan memberikan imbauan bagi keselamatan WNI di Lebanon. (red)