Gantanews.co – Dua aksi bunuh diri yang terjadi dalam dua hari berturut-turut di Bandar Lampung mengindikasikan tingkat depresi yang semakin mengkhawatirkan di kota ini. Dalam dua insiden tragis tersebut, satu korban meninggal dunia, sementara korban lainnya selamat meski mengalami luka parah.
Wanita Muda Tewas Gantung Diri di Kontrakannya
Pada Minggu (21/7), seorang wanita muda bernama ATI (19) ditemukan tewas gantung diri di kontrakannya di Jalan Darussalam, Gang Ratu, Bandar Lampung. Suaminya, Daffa, menemukan jasad sang istri saat pulang ke rumah dan segera meminta bantuan tetangga serta melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib.
Saat petugas datang ke lokasi, Daffa, suami korban justru sudah tidak ada lagi di rumah kontrakan tersebut.
“Kami datang jasad korban ini sudah diletakkan di bawah dan tubuhnya ditutupi selimut, sementara suami korban sudah tidak ada di lokasi,” tambah dia.
Tidak ditemukannya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, diduga kuat Ajeng mengakhiri hidupnya sendiri karena depresi. Kejadian tragis ini menjadi pengingat pentingnya kesehatan mental dan dukungan bagi individu yang berjuang melawan depresi
“Hasil olah TKP sementara, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban selain bekas jeratan tali di leher korban, namun kita tetap menunggu hasil otopsi,” pungkas Kapolsek.
Pria Kehilangan Tangan Akibat Tabrakan Kereta Api
Senin (22/7), seorang pria bernama ES (29) melakukan percobaan bunuh diri dengan menabrakan diri ke rangkaian kereta api di perlintasan Jalan Gajah Mada, Bandar Lampung. Akibat aksinya tersebut, mengakibatkan tangan kanannya putus dan ia mengalami luka serius.
Kapolsek Tanjungkarang Timur, Kompol Kurmen Rubiyanto membenarkan insiden tersebut. Korban bernama Edwin (30) merupakan warga Jalan Bukit Nomor 81, Kota Baru, Tanjungkarang Timur.
Dalam peristiwa ini, petugas telah mendatangi lokasi kejadian dan memintai keterangan saksi-saksi di tempat kejadian perkara (TKP).
“Menurut saksi penjaga pintu gerbang kereta, korban ini sengaja membenturkan badannya ke kereta api untuk melakukan percobaan bunuh diri di depan pintu gerbang kereta,” ucap kapolsek.
Saat ini, ES masih dirawat di rumah sakit untuk pemulihan. Peristiwa ini mengingatkan kita akan pentingnya kehati-hatian di perlintasan kereta api dan keselamatan pribadi.
Dukungan dan Pencegahan Bunuh Diri
Kedua kejadian tragis ini menjadi tamparan keras bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan mental dan keselamatan diri. Depresi dan kecerobohan dapat membawa konsekuensi fatal.
Depresi bukanlah persoalan sepele. Bila kamu merasakan tendensi untuk melakukan bunuh diri atau melihat teman atau kerabat memperlihatkan tendensi tersebut, amat disarankan untuk menghubungi dan berdiskusi dengan pihak terkait, seperti psikolog, psikiater, maupun klinik kesehatan jiwa. Jika membutuhkan bantuan profesional, di Lampung ada beberapa layanan yang bisa membantu kamu:
Anisa Rumah Psikologi berlokasi di Jalan Harapan No 20 Kota Sepang atau bisa menghubungi nomor 081367647110 untuk mengatur janji konseling.
Biro Psikologi Harmoni di Jalan Sultan Jamil No 9 Gedung Meneng, Bandar Lampung dengan nomor konsultasi 0813 7986 2876.
Biro Psikologi Terapan Psiko Mandiri di Jalan Kepayang Gang Cendana No 16/33, Rajabasa Pramuka.
Layanan konsultasi kejiwaan secara gratis di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Lampung. Nomor telepon dapat dihubungi di 0721 271170 atau menyambangi lokasi langsung di alamat Jalan Raya Km.13, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran, Lampung, kode pos 35153.
Mari bersama-sama menciptakan lingkungan yang lebih suportif dan penuh kasih sayang, serta meningkatkan kewaspadaan di jalan raya dan perlintasan kereta api. Kita juga perlu mendorong individu yang berjuang melawan depresi untuk mencari bantuan profesional dan membangun sistem dukungan yang kuat