Harga Daging Sapi Murni di Lampung Lebih Mahal Dibanding Papua Barat

waktu baca 2 menit

Gantanews.co – Berdasarkan data terbaru dari Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional, harga daging sapi murni di tingkat pedagang eceran di Lampung pada hari ini, Rabu (17/7/2024), tercatat sebesar Rp132.020 per kilogram. Harga ini lebih mahal dibandingkan dengan harga di Papua Barat yang berada di angka Rp125.170 per kilogram.

Secara keseluruhan, terdapat variasi harga daging sapi murni di berbagai provinsi di Indonesia. Provinsi dengan harga daging sapi murni tertinggi adalah Papua Pegunungan, yang mencapai Rp182.920 per kilogram. Di sisi lain, provinsi dengan harga terendah adalah Bali dengan harga Rp113.410 per kilogram.

Berikut adalah beberapa harga daging sapi murni di beberapa provinsi lainnya: Aceh sebesar Rp153.750, Sumatera Utara Rp134.710, Sumatera Barat Rp143.400, Riau Rp145.100, Jambi Rp137.090, Sumatera Selatan Rp135.220, Bengkulu Rp136.990, Kepulauan Bangka Belitung Rp141.930, dan di Kepulauan Riau Rp155.010

Harga daging sapi murni di DKI Jakarta Rp136.580, Jawa Barat Rp133.330, Jawa Tengah Rp129.220, D.I Yogyakarta Rp135.760, Jawa Timur Rp116.880, Banten Rp134.440, Nusa Tenggara Barat Rp121.900, Nusa Tenggara Timur Rp113.780, Kalimantan Barat Rp155.770, Kalimantan Tengah Rp157.100, Kalimantan Selatan Rp156.170, Kalimantan Timur Rp155.260, Kalimantan Utara Rp158.210.

Di Pulau Sulawesi, harga daging sapi murni bervariasi. Di Sulawesi Utara Rp132.710, Sulawesi Tengah Rp135.970, Sulawesi Selatan Rp126.160, Sulawesi Tenggara Rp135.910, Gorontalo Rp132.430, Sulawesi Barat Rp125.630.

Harga daging sapi murni di Maluku Rp117.670, Maluku Utara Rp131.360, Papua Rp147.860, Papua Barat Daya Rp150.510, Papua Tengah Rp144.910, dan Papua Selatan Rp144.910.

Perbedaan harga ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk biaya distribusi, ketersediaan stok, dan tingkat permintaan di masing-masing daerah. Informasi mengenai harga pangan ini penting bagi konsumen dan pelaku usaha untuk memahami dinamika harga di berbagai daerah, sehingga mereka dapat merencanakan pengeluaran dengan lebih baik dan mencari alternatif jika diperlukan. Tetap pantau perkembangan harga pangan di provinsi Anda untuk membuat keputusan yang bijak. (red)