Meski Dikecam, Dikutuk, Hingga Seruan Boikot, Ternyata Indonesia Masih Impor Barang dari Israel

waktu baca 2 menit

Gantanews.co – Meski Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Israel dan banyaknya kecaman rakyat Indonesia atas aksi militer Israel di Palestina, perdagangan antara kedua negara tetap berlangsung. Data terbaru menunjukkan bahwa Indonesia masih mengimpor sejumlah barang dari Israel.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti menekankan bahwa nilai impor dari Israel sangat kecil jika dibandingkan dengan total impor Indonesia. “Impor asal Israel itu sangat-sangat kecil dibandingkan dengan total impor Indonesia. Saking kecilnya, menjadi tidak berarti jika kita bandingkan dengan total impor,” ujar Amalia pada Senin (15/7).

Menurut data BPS yang dikutip dari Detik Finance, nilai impor dari Israel pada Juni 2024 mencapai USD 2,7 juta. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 5,6 persen dibandingkan bulan sebelumnya, namun meningkat 82,68 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Komoditas utama yang diimpor dari Israel mencakup mesin/perlengkapan elektrik dan bagiannya senilai USD 889,2 ribu, meskipun turun 77 persen dibandingkan bulan sebelumnya, nilai ini naik 202,99 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Mesin/peralatan mekanis dan bagiannya diimpor senilai USD 374.527, mengalami penurunan 71,28 persen dibandingkan bulan sebelumnya, namun naik 79,47 persen secara tahunan.

Peralatan dari logam tidak mulia senilai USD 352.258, menunjukkan kenaikan 5,75 persen secara bulanan dan naik 8,35 persen secara tahunan. Instrumen optik, fotografi, sinematografi, dan medis mencapai nilai USD 616.468, dengan peningkatan 171,68 persen secara bulanan dan 43,6 persen secara tahunan.

Bahan kimia organik diimpor senilai USD 114.690, turun 23,82 persen secara bulanan, namun naik 20,41 persen secara tahunan. Selain itu, terdapat impor barang lainnya senilai USD 403.892 yang naik 326,39 persen secara bulanan dan naik 153,91 persen secara tahunan.

Dengan data ini, terlihat bahwa meskipun ada tekanan politik dan kecaman publik terkait konflik Israel-Palestina, hubungan perdagangan antara Indonesia dan Israel tetap berjalan, meskipun dalam skala yang sangat kecil. Hal ini menyoroti kompleksitas hubungan internasional dan bagaimana faktor ekonomi dapat terus berjalan terlepas dari dinamika politik yang terjadi. (red)