Gubernur Arinal Buka Acara Pemetaan Isu Strategis Kebijakan Sektor Transportasi Wilayah Lampung dan Bengkulu
GANTANEWS.CO, BANDAR LAMPUNG — Gubernur Lampung Arinal Djunaidi membuka acara Pemetaan (Mapping) Isu Strategis Program Pembangunan dan Kebijakan Sektor Transportasi Provinsi Lampung dan Bengkulu di Ballroom Hotel Novotel, Selasa (15/8/2023).
Gubernur Arinal mengapresiasi Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan yang berinisiatif melaksanakan kegiatan ini dalam upaya memajukan transportasi khususnya di Wilayah Lampung dan Bengkulu.
Ia berharap diskusi ini dapat menghasilkan kebijakan-kebijakan transportasi yang mumpuni yang dapat secara signifikan mengungkit kemajuan pengembangan transportasi di Provinsi Lampung khususnya, dan Bengkulu maupun Pulau Sumatera.
Gubernur Arinal mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Lampung saat ini sedang giat–giatnya melakukan pembangunan di segala bidang dalam rangka mewujudkan visi dan misi Rakyat Lampung Berjaya pasca Covid-19.
Sebagai informasi, pasca meredanya covid-19, tingkat pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung pada triwulan II-2023 terhadap triwulan I Tahun 2023 tumbuh 8,15 persen (q-to-q).
Gubernur Arinal juga mengatakan saat ini sektor Pariwisata di Provinsi Lampung mulai terlihat tumbuh dengan baik berkat dukungan beroperasinya Jalan Tol Trans Sumatera (JTTA).
Ia menegaskan bahwa kedepan JTTA perlu diintegrasikan dengan pembangunan jaringan transportasi atau perhubungan lainnya.
Dalam Bidang Perhubungan Darat seperti LLAJ dan Penyeberangan dan Angkutan Sungai, Gubernur Arinal menyebut perlunya dikembangkan terminal Type A, terutama terminal Rajabasa sebagai terminal modern yang terintegrasi antar moda dengan mall pelayanan publik, juga untuk terminal Betan Subing sebagai terminal komoditas selain terminal penumpang.
Provinsi Lampung sendiri sejak tahun 2018 sudah mengelola Terminal Tipe B yaitu Terminal Mulyojati di Metro dan Terminal Propau di Lampung Utara dan akan mengelola seluruh Terminal Tipe B di semua Kab/Kota se-Provinsi Lampung yang saat ini sedang proses P3D dari Pemerintah Kabupten/Kota kepada Pemerintah Provinsi.
Di sektor penyeberangan, ia menyebut perlu adanya peningkatan pelayanan Pelabuhan Bakauheni – Merak sebagai Pelabuhan Penyeberangan Utama yang mengubungkan Sumatera dan Jawa.
“Sedangkan untuk memperlancar distribusi logistik kami sedang berupaya membangun Dermaga Tanah Merah untuk penyeberangan logistik Mesuji ke Bangka Belitung, Kepulauan Riau dan Batam,” ujarnya.
Dalam bidang perhubungan laut sendiri, Provinsi Lampung telah memiliki Pelabuhan Utama yakni Pelabuhan Panjang yang merupakan Pelabuhan Logistik yang berpotensi besar menjadi HUB Pelabuhan Logistik di wilayah Sumatera Bagian Selatan, Pelayanan logistik short sea shipping rute Panjang-Ciwandan/Merak.
Gubernur Arinal menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Lampung juga akan mengelola dan menyelenggarakan 5 pelabuhan pengumpan regional yang telah diserahkan P3D nya antara lain Pelabuhan Mesuji, Pelabuhan Menggala, Pelabuhan Labuan Maringgai, Pelabuhan Sebalang dan Pelabuhan Teluk Betung.
Sedangkan untuk membuka konektivitas angkutan sungai, ia menyebut dilakukan pembukaan atau pendalaman alur pelayaran di muara Sungai Way Tulang Bawang, Way Seputih, Way Penet/Labuan Maringgai dan Way Mesuji.
Bidang Perhubungan Udara, Gubernur Arinal mengatakan Pemerintah Provinsi Lampung berupaya mengembangkan Kawasan Kesehatan Internasional (Industrial Health) dan aerotropolis di kawasan Bandara Internasional Radin Inten I.
Ia berharap dapat terjadi sinergisitas antara Pemerintah Pusat dan Daerah dalam upaya membuka rute – rute penerbangan domestik dan internasional ke Provinsi Lampung sehingga status bandara Internasional ini terus dapat dipertahankan.
Ia juga berharap kepada Pemerintah Pusat untuk terus mengembangkan bandara di Provinsi Lampung seperti Bandara M. Taufik Kiemas di Pesisir Barat sebagai bandara destinasi wisata dan Bandara Gatot Subroto di Way Kanan untuk pengembangan komersil pada kawasan integrasi perbatasan Provinsi Lampung dan Sumatera Selatan.
“Dimana terdapat 5 Kabupaten yang potensial untuk berkembang yaitu Kabupaten Way Kanan, Lampung Barat, OKU Selatan, OKU Induk dan OKU Timur,” pungkasnya.
Dalam bidang perkereta-apian, Gubernur Arinal menyebut diperlukannya pengembangan double track jalur kereta api dari Kertapati sampai ke Tanjung Karang serta pengembangan jalur short cut Tegineneng-Tarahan yang diharapkan dapat mengurai atau mengurangi kemacetan di Kota Bandar Lampung dan pengembangan jalur kereta api Bandar Lampung–Bakauheni sebagai bagian dari Sumatera Rail Ways.
Gubernur Arinal berharap dengan adanya mapping isu strategis dengan rumusan program dan kebijakan strategis yang tepat, dapat mengurai permasalahan serta mentransformasikan sistem transportasi yang handal untuk kemajuan Provinsi Lampung khususnya dan Provinsi Bengkulu maupun Pulau Sumatera.(Adpim)
Follow me in social media: