Pemkab Lamteng Lakukan Pemeriksaan Kesehatan Penumpang Kendaraan Umum

waktu baca 2 menit
Foto: Kegiatan pemeriksaan kesehatan penumpang kendaraan umum di Lamteng. (Deny)

Lampung Tengah – Bupati Loekman Djoyosoemarto didampingi Kepala Dinas Kominfo Lamteng Iman Saputra, Kadis Perhubungan Syukur Kersana, Kadis Kesehatan dr. Otniel, Kasat Pol PP Rosidi, Kepala BPBD dan Polres Lamteng serta Camat Terbanggi Besar Fathul Arifin, melakukan penanganan dan pencegahan terhadap penyebaran Covid-19 melalui kegiatan Swipping Penumpang Angkutan Umum, di Simpang Terminal Betan Subing Terbanggi Besar, Kamis (2/4).

“Kita terus berupaya melalukan pencegahan terhadap penyebaran virus corona agar masyarakat Lamteng terhindar dari virus tersebut.  Kali ini kita melakukan kegiatan Swipping Penumpang Angkutan Umum, di Simpang Terminal Betan Subing Terbanggi Besar,” ujar Loekman.

Pemkab Lamteng melalui Tim Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 di 28 Kecamatan telah melakukan penyemptotan cairan disinfektan secara serentak di 311 kampung/kelurahan di Kabupaten setempat.

“Oleh karena itu saya mengajak TNI dan Polri, jajaran OPD, elemen masyarakat dan pihak-pihak terkait lainnya untuk bersama-sama melawan dalam memerangi virus tersebut. Sehingga dapat terwujudnya Lampung Tengah yang sehat ditengah merebaknya pandemi virus corona saat ini,” harapnya.

Dalam kesempatan itu, bupati juga menghimbau masyarakat, khususnya para penumpang untuk mentaati aturan yang dikeluarakan pemerintah, dan selalu menjaga kesehatan dengan rutin mencuci tangan pakai sabun dan air yang bersih.

“Mohon pengertian dan kerjasama semua pihak untuk mengikuti aturan yang ada. Itu semua untuk kebaikan kita bersama. Saya minta masyarakat selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) agar terhindar dari Covid-19,” harapnya.

Ditambahkan bupati, bagi masyarakat yang baru pulang dari luar daerah agar melaporkan diri ke pemerintahan kampungnya masing-masing, yang akan diteruskan ke aparatur kecamatan. Kemudian petugas kesehatan di kecamatan akan memantau selama 14 hari. Jika tidak ada reaksi apa-apa, artinya pendatang sudah bisa bersosialisasi.

“Perlu kesadaran masyarakat untuk kepentingan bersama. Jangan egois menganggap dirinya sehat dan tak terpapar virus corona. Ayo laporkan ke apparat kampung jika ada masyarakat yang baru pulang dari luar daerah. Dan bagi masyarakat pendatang, baik Orang Tanpa Gejala (OTG) atau Orang Dalam Pemantauan (ODP), sebaiknya berdiam diri sementara dan jangan keluar rumah,” pungkasnya. (Advetorial)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *