Sosialisasi IPWK: Heti Friskatati Ingatkan Warga Pentingnya Menjaga Persatuan
GANTANEWS, Bandarlampung – Anggota Komisi IV DPRD Kota Bandarlampung Heti Friskatati, SE, melaksanakan Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan (IPWK) di Kelurahan Langkapura, Selasa (4/4/2023).
Pelaksanaan IPWK di Bulan Ramadhan tidak mengurangi semangat warga. Dalam kegiatan IPWK, Heti Friskatati menghadirkan dua nara sumber yaitu; Rudi Antoni, SH, MH, dosen Fakultas Hukum Universitas Tulangbawang dan Ginda Ansori Wayka, SH, MH, dosen FH Universitas Bandar Lampung (UBL) juga pengacara.
Heti Friskatati anggota DPRD Bandarlampung dari Fraksi Partai Golkar mengucapkan banyak terimakasih kepada masyarakat Langkapura yang sudi hadir menerima undangannya dan telah menerima dirinya bertatap muka dalam kegiatan IPWK. “Ini betul-betul suatu yang menyenangkan dan membanggakan, karena saya baru pertama kalinya bisa bertatap muka dengan ibu-ibu dan Bapak-bapak di Kelurahan Langkapura. Semoga kita bisa terus bersama berkomunikasi di luar kegiatan IPWK. Sekali lagi saya sampaikan ini sangat istimewa buat saya,” ujar Heti.
Heti menyampaikan, sebagai anggota DPRD Bandarlampung ia mempunyai tugas memberi wawasan kepada masyarakat tentang nilai-nilai Pancasila dan Wawasan Kebangsaan. Karena itu, Heti, meminta warga Langkapura tetap menjaga persatuan dan kesatuan walaupun berbeda suku, agama dan budaya dalam bermasyarakat. Terlebih nanti memasuki musim politik, ia minta warga tetap menjaga persatuan dan kesatuan.
Sementara itu, Nara sumber Rudi Antoni, SH, MH, dosen FH Universitas Tulang Bawang (UTB) Lampung, menyampaikan, Pancasila sebagai pondasi. Sebuah bangsa sangat butuh dengan Ideologi. Ideologi di dunia ada 2 yaitu, ada yang menganut Ideologi Liberal. Paham negara dikenal dengan masyarakatnya dikenal dengan indifidualisme. Kemudian, paham Sosialis. Paham ini digunakan oleh negara-negara Eropa Timur.
Indonesia Ideologi Pancasila, para pendiri Bangsa ini sangat pintar dengan menggali nilai luhur bangsa dengan Ideologi Pancasila. Benar-benar ideologi yang original dari budaya bangsa.
Nilai Pancasila sangat up todate sampai saat ini. UUD telah mengalami amandemen. Tapi Ideologi Pancasila tidak bisa diamandemen. “Pancasila sebagai kebutuhan dalam hidup, semoga kita akan lebih baik,” ujar Rudi.
Sebagai bagian bangsa kita punya tanggungjawab untuk menyampaikan nilai-nilai Pancasila karena tidak ada salah dalam Pancasila.
Sementara itu, nara sumber dosen Universitas Bandar Lampung (UBL) Gindha Ansori Wayka, SH, MH, mengajak masyarakat agar mengingatkan anak-anak untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Jangan tinggalkan nilai Pancasila dimana tidak bertentangan Al Quran dan Hadits.
Ansori mengatakan, Pancasila yang lahir 1 Juni 1945, sebagai perekat bangsa. Saat ini kita sudah dipengaruhi oleh budaya individualistik. Karena itu, Pancasila yang sangat otentik dengan perkembangan zaman, nilai-nilai yang terkandung di dalam perlu terus diterapkan.
Di dalam Pancasila ada nilai-nilai yang terkandung di dalamnya yaitu nilai agama dan nilai kemasyarakatan. Di dalam Pancasila juga ada nilai norma bagaimana kita menjadi masyarakat yang berlaku sopan santun bermoral dalam kehidupan bermasyarakat.
Ansori mengatakan, Negara Indonesia yang terdiri ribuan suku dan bahasa, masyarakatnya bisa hidup rukun berdampingan walau beda suku dan agama karena ada nilai-nilai Pancasila. Karena itu, sebagai masyarakat kita
harus memegang norma. Norma agama, norma sosial dan sopan santun. Terlebih saat ini nilai-nilai Pancasila mulai luntur akibat pengaruh perubahan zaman. Pancasila sebagai perekat Bangsa Indonesia sangat penting sekali. (RED)