Menteri Perdagangan RI Buka Raker Kementerian Perdagangan, Gubernur Arinal Sampaikan Sejumlah Capaian

waktu baca 3 menit
Dalam sambutannya, Gubernur Arinal Djunaidi mengungkapkan bahwa di tengah perlambatan ekonomi global yang sedang melanda banyak negara besar dunia, Indonesia khususnya Provinsi Lampung mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 4,28 % pada Tahun 2022, lebih baik dari Tahun 2021 yang sebesar 2,79 %.

GANTANEWS, Bandar Lampung — Gubernur Arinal Djunaidi menghadiri Rapat Kerja Kementerian Perdagangan RI dengan tema “Transformasi Perdagangan Mendukung Pembangunan Ekonomi Bernilai Tambah dan Berkelanjutan”, di Hotel Novotel, Rabu (1/3/23).

Dalam sambutannya, Gubernur Arinal Djunaidi mengungkapkan bahwa di tengah perlambatan ekonomi global yang sedang melanda banyak negara besar dunia, Indonesia khususnya Provinsi Lampung mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 4,28 % pada Tahun 2022, lebih baik dari Tahun 2021 yang sebesar 2,79 %. 

Seiring dengan pencapaian pertumbuhan ekonomi, capaian IPM Provinsi Lampung adalah sebesar 70,45 pada Tahun 2022 atau meningkat 0,79% dibandingkan Tahun 2021. 

“Semoga Tahun 2023 ini, Indonesia bisa tumbuh lebih tinggi setelah pulih dari dampak pandemi,” harap Gubernur Arinal.

Selanjutnya, Gubernur mengungkapkan kinerja sektor perdagangan Provinsi Lampung yang tumbuh dengan baik yaitu sebesar 15,35 % pada Tahun 2022 dibandingkan Tahun 2021 dan menjadi sektor terbesar ketiga yang mendorong pertumbuhan ekonomi setelah sektor Pertanian dan sektor Perindustrian. 

Kinerja perdagangan Provinsi Lampung yang sangat baik ini terutama dikarenakan pencapaian nilai ekspor yang tinggi, mencapai 5,6 miliar USD pada Tahun 2022 atau tumbuh sebesar 15,74 %, dan merupakan nilai ekspor tertinggi selama 10 tahun terakhir. 

Selain dari sektor perdagangan luar negeri, kata Gubernur, juga terjadi peningkatan kinerja perdagangan dalam negeri. Terutama dengan meningkatnya konsumsi lokal, untuk penjualan sepeda motor, dan meningkatnya aktivitas masyarakat dengan diselenggarakannya event-event dan festival di Lampung pada Tahun 2022, yang mendorong meningkatnya pendapatan dan konsumsi masyarakat. 

Upaya menjaga stabilisasi harga juga menunjukkan hal yang baik dengan capaian inflasi Provinsi Lampung yang lebih rendah dari nasional pada Desember Tahun 2022 yaitu sebesar 0,62 %.

Sebagai daerah yang bertumpu pada sektor agraris, Gubernur Arinal menyebutkan bahwa Provinsi Lampung merupakan produsen utama secara nasional untuk beberapa komoditi pertanian, yaitu padi, ubi kayu, nanas, tebu, lada, kopi robusta, jagung, pisang, dan lainnya. Untuk itu, Pemerintah Provinsi Lampung terus melakukan upaya penguatan melalui Program Kartu Petani Berjaya, hilirisasi produk-produk unggulan, serta penguatan pasar dalam dan luar negeri. 

Adapun penguatan pasar dalam dan luar negeri dilakukan melalui upaya mendorong hilirisasi   produk melalui pemberdayaan UKM yang mencapai 157.263 UMKM di Provinsi Lampung pada Tahun 2022, meningkat 0,7 % dibandingkan tahun 2021. (Sumber: Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Lampung)

Gubernur selanjutnya menjelaskan Rencana Progam Prioritas Tahun 2023 – 2024 yaitu Program Kartu Petani Berjaya untuk memberikan kemudahan kepada petani melalui digitalisasi untuk mendapatkan sarana bibit dan obat-obatan, pasar, peminjaman, pembinaan, dan pendidikan anak petani.

Kemudian, Pembangunan Bakauheni Harbour City, Pembangunan UMKM Center, Perbaikan GOR Saburai, Pembangunan Masjid Raya, Pembangunan Sport Centre, Smart Village.

Untuk meningkatkan ekspor Provinsi Lampung Gubernur Arinal berharap kepada Perwakilan Perdagangan di Luar Negeri, maupun atase perdagangan, agar dapat secara rutin berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Lampung untuk membantu dalam mempromosikan komoditi unggulan daerah Lampung ke negara-negara di dunia, baik hasil pertanian dan perkebunan, kerajinan, makanan/minuman olahan, dan lainnya, terutama untuk produk UKM/IKM asal Provinsi Lampung.

Sementara itu, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan bahwa kontribusi ekspor Indonesia terhadap perekonomian tumbuh secara signifikan pada 2022 yaitu sebesar 24,49 %. Nilai ekspor Indonesia pada 2022 mencapai USD 291,98 miliar dan impor mencapai USD 237,45 miliar.

“Jadi, kita surplus USD 54,53 miliar. Surplus perdagangan kita tertinggi sepanjang sejarah Indonesia merdeka,” kata Mendag.

Pertumbuhan ekonomi global pada 2023 diprediksi terjadi perlambatan, lebih rendah dari tahun 2022. Namun demikian, Mendag Zulkifli Hasan optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia, terutama ekspornya, dapat tumbuh positif.

“Saya optimis karena kita dianugerahi akal pikiran, kita bisa ikhtiar. Agar ekspor kita tidak turun, pertama yang dilakukan secara garis besar adalah bagaimana kita bikin ekspornya mudah, tidak ada aturan yang menghambat,” kata Mendag. (Dinas Kominfotik Provinsi Lampung).