Anggota DPRD Bandarlampung Yuhadi Sosialisasikan Pembinaan Ideologi Pancasila di Dapil 2

waktu baca 3 menit
Acara itu dihadiri sekitar 150 lebih warga dengan menghadirkan dua pembicara: Ginda Ansory dari Unila dan staf khusus Wakil ketua DPR-RI, Hartini Soraya.

GANTANEWS.CO, BANDARLAMPUNG – Yuhadi, anggota DPRD Bandarlampung Dapil 2 dari Partai Golkar menghadiri acara Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan di Kelurahan Gedung Air, Sabtu (24/9/2022). Acara sosialisasi diwarnai turun hujan, namun acara tetap berlansung dengan lancar.

Acara itu dihadiri sekitar 150 lebih warga dengan menghadirkan dua pembicara: Ginda Ansory dari Universitas Bandar Lampung (UBL) dan staf khusus Wakil ketua DPR-RI, Hartini Soraya.

Diketahui, Dapil 2 meliputi Kecamatan Tanjung Karang Pusat, Tanjung Karang Barat, Tanjung Karang Timur, dan Enggal.

Yuhadi sempat menyampaikan permintaan kepada warga karena tak bisa mengundang semua.

“Saya mohon maaf kepada warga di dapil saya ini, karena keterbatasan kuota undangan hanya dibatasi 150 orang, sehingga tidak semua bisa saya undang, mungkin nanti pada kesempatan lain kita gilirkan,” kata Yuhadi.

Sementara, narasumber Ginda Ansory menjelaskan Pancasila merupakan dasar negara dan menjadi Pedoman hidup bangsa. Disamping itu juga perlu ada wawasan kebangsaan. “Kita sebagai warga negara jangan pernah lupa akan sejarah bangsa dimana ada hari kebangkitan nasional, Masa ini ditandai dengan dua peristiwa penting yaitu berdirinya Budi Utomo (20 Mei 1908) dan ikrar Sumpah Pemuda (28 Oktober 1928). Sebagai genarasi penerus bangsa jangan pernah lupa akan sejarah, karena dengan sejarah kita akan cinta akan Indonesia,” Ungkapnya.

Berdirinya negara Indonesia atau kemerdekaan negara kita adalah berdasarkan kesepakatan bersama para pendiri bangsa. Oleh karena itu, ia mengajak sebagai generasi penerus bangsa atau generasi milenial memiliki peran yang sangat penting bagi kemajuan bangsa Indonesia. “Generasi muda sebagai agen perubahan jiwa patriotisme, rasa cinta tanah air bisa diwujudkan salah satunya dengan ikut mengingat kembali sejarah perjuangan bangsa,” jelasnya.

Dan yang tak kalah penting juga, generasi milenial, tidak melupakan adat dan budaya kedaerahan yang menjadi satu kesatuan dalam hidup berbangsa, bernegara, berbudaya, dan beragama. Sebab, Indonesia terkenal akan keanekaragaman budayanya.

Senada, narasumber lain Hartini Soraya staf khusus Wakil ketua DPR-RI menjelaskan tentang makna dari pancasila dan butir-butir yang terkandung didalamnya. “Pancasila adalah Dasar negara kita independen, terdapat makna-makna yang terkandung dalam sila-sila dasar pancasila,” ujarnya.

Pancasila terdiri atas dua suku kata, yaitu panca dan sila. Panca artinya lima dan sila artinya dasar. Makna silakan pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, sebagai bangsa yang religius yaitu bangsa yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan agama dan kepercayaan masing-masing.

Kemudian, sambung dia, Kemanusiaan yang Adil dan beradab. Simbol gambar rantai ini dijadikan sebagai lambang sila kedua dari Pancasila. Rantai yang berjumlah 17 dan saling sambung menyambung tidak terputus, ini melambangkan generasi penerus yang turun temurun.

Lalu, Persatuan Indonesia. Simbol gambar pohon beringin sebagai lambang tempat berteduh atau berlindung.

Selanjutnya, Gambar Kepala Banteng dijadikan sebagai dasar Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan. Kepala banteng diartikan sebagai tenaga rakyat dijadikan sebagai lambang sila keempat Pancasila. Kemudian terkahir, sila ke-5 yang memakai simbol gambar padi dan kapas melambangkan kemakmuran dan kesejahteraan. (*)

Follow me in social media: