Limbah Rumah Sakit Sukadana 1 Ton Per Bulan
GANTANEWS.CO, Lampung Timur – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sukadana Lampung Timur (Lamtim) bekerjasama dengan PT Biuteknika Bina Prima dan PT. Biuteknika Bina Prima dalam hal pengolahan limbah medis di rumah sakit.
Direktur RSUD Sukadana dr.Wayan Widyana mengatakan, bahwa penanganan limbah medis sangat penting untuk dikelola secara benar, karena limbah medis termasuk kedalam kategori limbah berbahaya dan beracun. Sebagian limbah medis termasuk kedalam kategori limbah berbahaya dan sebagian lagi termasuk kategori infeksius.
Maka dalam penanganan limbah medis berbahaya yang berupa limbah kimiawi, limbah farmasi, logam berat, dan limbah lain berupa jarum suntik, darah, perban harus dikelola dengan baik.
Karena sampai saat ini RSUD Sukadana mau kabupaten Lampung Timur belum ada mesin untuk melakukan pengolahan atau pemusnahan limbah medis, maka pengolahan atau pemusnahan limbah medis yang ada masih kita lakukan melalu pihak ketiga.
Untuk menangani pengangkutan atau trasnportasi limbah medis yang ada kita bekerjasama dengan PT.Biuteknika Bina Prima.Kemudian untuk pemusnahan atau pembakaran terakhir limbah medis tersebut kita bekerjasama dengan PT.Biuteknika Bina Prima,” ungkapnya.
Masih dikatakan, dalam penanganan limbah medis tersebut kita bekerjasama dengan dua perusahaan. “
Satu untuk transportasi atau pengangkutan dan satu lagi untuk pemusnahan limbahnya.
Perusahaan transportasinya bertugas untuk mengangkut limbah medis dari rumah sakit sampai ke tempat Perusahaan yang menangani pemusnahan atau pembakaran yang berada di Serang pulau Jawa.unkap wayan
Untuk besaran limbah medis RSUD dalam sebulan itu paling kisaran 1 ton lebih. Untuk pengambilan limbah medisnya dilakukan dua kali dalam sebulan.
Sedangkan biaya yang kita keluarkan dalam pengolahan limbah medis tersebut kita baya dengan harga Rp.18.000,00 per kilonya.
Sejak kita melakukan kerjasama dengan pihak ketiga terkait limbah medis tersebut belum pernah kita menerima ada keluhan terkait adanya permasalahan dalam penanganan limbah tersebut.
Kalau gak salah kerjasama yang kita lakukan dengan para pihak ke tiga tersebut sudah kita lakukan mulai tahun 2017 yang lalu,” ungkapnya.
(Ahmad Baherman)
Follow me in social media: