Pentingnya Internet Mengenalkan Budaya Jadi Bahasan Literasi Digital di Kabupaten Waykanan
Ekstrak:
Bapak Presiden Republik Indonesia memberikan arahan tentang pentingnya Sumber Daya Manusia yang memiliki talenta digital. Ditindak lanjuti oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui Direktorat Pemberdayaan Informatika, melalui Ditjen Aptika yang menargetkan hingga tahun 2024 bisa menjangkau 50 juta masyarakat agar mendapatkan literasi di bidang digital. Khusus pada 2021 diproyeksikan sebanyak 12,5 juta masyarakat dari berbagai kalangan mendapatkan literasi dibidang digital.
Untuk meraih target itu, Kemkominfo melalui Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika menyelenggarakan kegiatan Webinar Indonesia Makin Cakap Digital di Wilayah Sumatera di 77 Kab/Kota dari Aceh hingga Lampung.
Sebagai Keynote Speaker adalah Gubernur Provinsi Lampung yaitu, Ir. H. Arinal Djunaidi., dan Bp. Presiden RI Bapak Jokowi ikut memberikan sambutannya.
GANTANEWS.CO, Waykanan – Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 bertajuk ‘Pentingnya Internet untuk Pengenalan Budaya’ digelar di Kabupaten Waykanan, Jumat, 27 Agustus 2021.
ZAINUDDIN MUDA Z. MONGGOLIO, S.I.KOM., M.A (Dosen Ilmu Komunikasi UGM dan Pegiat JAPELIDI), pada pilar KECAKAPAN DIGITAL. Zainuddin memaparkan tema “CAKAP DIGITAL DALAM BERINTERAKSI DARING: DOMPET DIGITAL DAN LOKAPASAR”.
Dalam pemaparannya, Zainuddin menjelaskan aktifitas yang di lakukan oleh hampir seluruh masyarakat saat ini dilakukan serba daring karena lebih praktis, serta lebih aman dan nyaman, oleh karena itu penggunanya harus memiliki kecakapan yang mumpuni untuk mendapatkan kemudahan. Di tengah banyak sekali fitur-fitur yang dapat di manfaatkan di dalamnya seperti dompet digital dan lokapasar.
Dia memberikan beberapa tips yang dapat dilakukan pada saat bertransaksi keuangan secara online, meliputi jangan memberikan PIN atau OTP, rutin mengganti PIN/OTP, hindari menggunakan wifi publik, aktifkan notifikasi transaksi baik sms maupun email, hapus history, pastikan mengunduh internet banking pada situs yang benar, serta laporakan ketika tidak dapat menggunakan gawai atau internet banking.
Dilanjutkan dengan pilar KEAMANAN DIGITAL, oleh ULYA ANISATUR ROSYIDAH, M.KOM (Dosen Univesitas Muhammadiya).
Ulya mengangkat tema “KEAMANAN DIGITAL UNTUK ANAK”. Menurut Ulya saat ini, anak-anak gemar sekali menggunakan internet atau media digital untuk kesehariannya baik untuk belajar online dan lain sebagainya. Pastikan orang tua terus memperhatikan penggunaannya agar anak tidak membuka situs-situs atau meniru informasi-informasi yang tidak seharusnya mereka konsumsi.
Dia jelaskan cara menjaga keamanan digital untuk anak, antara lain aktifkan fitur keamanan, atur fungsionalitas dalam fitur keamanan sesuaikan dengan umur anak, awasi anak dengan mengecek history pencariannya, berikan komitmen kepada anak kapan waktu yang diperbolehkan menggunakan gawai dan tidak, serta berikan ruang khusus untuk penggunaan internet agar orang tua mudah untuk memonitornya.
Pilar BUDAYA DIGITAL, oleh AAN FRIMADONA ROZA, M.PD (Kepala SMP Negeri 7 Banjit, Way Kanan). Aan memberikan materi dengan tema “MENGENAL BUDAYA INDONESIA MELALUI LITERASI DIGITAL”.
Aan membahas kebudayaan memegang peran penting dalam majunya Bangsa Indonesia. Cara untuk melestarikan budaya antara lain, mengajarkan budaya kepada orang lain, memperkenalkan budaya kepada orang lain, serta tidak terpengaruh dengan budaya asing.
“Di tengah-tengah era peradaban dunia yang semakin ketat, menjadikan budaya sebagai salah satu investasi yang mampu membangun Negara di masa depan. Cara menginplementasikan budaya dalam kehidupan sehari-hari melalui, menjadikan budaya sebagai identitas budaya atau daerah,” katanya.
Narasumber terkahir pada pilar ETIKA DIGITAL, oleh RIFANDY RITONGA, S.H., M.H., C.L.A (Asisten Ahli). Rifandy mengangkat tema “MENGETAHUI REGULASI KEJAHATA, DAN ETIKA DALAM BERINTERAKSI DIGITAL”.
Rifandy menjelaskan kejahatan dunia maya mengunakan komputer, atau jaringan komputer sebagai alat sasaran atau tempat terjadinya kejahatan Termasuk ke dalam kejahatan dunia maya antara lain adalah penipuan lelang secara online, pemalsuan cek, penipuan kartu kredit/carding, confidence fraud, penipuan identitas, pornografi anak, dll. Cybercrime sebagai kejahatan di bidang komputer secara umum dapat diartikan sebagai penggunaan komputer secara ilegal.
Menurutnya ada beberapa kiat yang dapat digunakan untuk meminimalisir kejahatan virtual, antara lain melindungi komputer, melindungi identitas, selalu up to date, amankan e-mail, melindungi akun, membuat salinan, dan cari informasi.
Webinar diakhiri, oleh JESSELINE OLIVIA (Influencer dengan Followers 14,9 Ribu). Jesseline menyimpulkan hasil webinar dari tema yang sudah diangkat oleh para narasumber, berupa beberapa tips yang dapat dilakukan pada saat bertransaksi keuangan secara online, meliputi jangan memberikan PIN atau OTP, rutin mengganti PIN/OTP, hindari menggunakan wifi publik, aktifkan notifikasi transaksi baik sms maupun email, hapus history, pastikan mengunduh internet banking pada situs yang benar, serta laporakan ketika tidak dapat menggunakan gawai atau internet banking. Pastikan orang tua terus memperhatikan penggunaan internet agar anak tidak membuka situs-situs atau meniru informasi-informasi yang tidak seharusnya mereka konsumsi.
Ia menjelaskan cara untuk melestarikan budaya antara lain, mengajarkan budaya kepada orang lain, memperkenalkan budaya kepada orang lain, serta tidak terpengaruh dengan budaya asing. Di tengah-tengah era peradaban dunia yang semakin ketat, menjadikan budaya sebagai salah satu investasi yang mampu membangun Negara di masa depan. Beberapa kiat yang dapat digunakan untuk meminimalisir kejahatan virtual, antara lain melindungi komputer, melindungi identitas, selalu up to date, amankan e-mail, melindungi akun, membuat salinan, dan cari informasi.(red)
Follow me in social media: