Webinar Pentingnya Privasi dan Keamanan di Dunia Digital di Lampung Selatan

waktu baca 5 menit

Ekstrak:

Bapak Presiden Republik Indonesia memberikan arahan tentang pentingnya Sumber Daya Manusia yang memiliki talenta digital. Ditindak lanjuti oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui Direktorat Pemberdayaan Informatika, melalui Ditjen Aptika yang menargetkan hingga tahun 2024 bisa menjangkau 50 juta masyarakat agar mendapatkan literasi di bidang digital. Khusus pada 2021 diproyeksikan sebanyak 12,5 juta masyarakat dari berbagai kalangan mendapatkan literasi dibidang digital.

Untuk meraih target itu, Kemkominfo melalui Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika menyelenggarakan kegiatan Webinar Indonesia Makin Cakap Digital di Wilayah Sumatera di 77 Kab/Kota dari Aceh hingga Lampung.

Sebagai Keynote Speaker adalah Gubernur Provinsi Lampung yaitu, Ir. H. Arinal Djunaidi., dan Bp. Presiden RI Bapak Jokowi ikut memberikan sambutannya.

GANTANEWS.CO, Lampung Selatan – Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 bertajuk ‘Privasi dan Keamanan di Dunia Digital’ digelar di Kabupaten Lampung Selatan, Jumat, 27 Agustus 2021.

ULI HERDI (Aktor, Host TV, dan MC), pada pilar KECAKAPAN DIGITAL. Uli memaparkan tema “POSITIF, KREATIF, DAN AMAN DI INTERNET”.

Dalam pemaparannya, Uli menjelaskan setiap pengguna digital wajib memiliki kecakapan agar bisa memanfaatkan digital itu sendiri. Banyak hal positif yang bisa masyarakat lakukan di dunia digital khususnya berinternet dan menciptakan hal-hal yang positif di dalamnya seperti membuat konten-konten positif, membaut youtube, dan podcast. Ketika ingin membuat konten positif pastinya masyarakat harus memiliki ide positif juga dan ketika memiliki ide pastinya harus bisa memanfaatkan alat tersebut agar tercipta suatu karya yang bisa di nikmati masyarakat banyak.

Dilanjutkan dengan pilar KEAMANAN DIGITAL, oleh JOODY CAPRINATA (Founder dan COO of @bicara.project). Joddy mengangkat tema “CYBER SAFETY, TIPS, DAN PENTINGNYA INTERNET SEHAT”.

Joddy menjelaskan manfaat internet sebagai kegiatan bisnis, memenuhi kebutuhan, mencari hiburan, personal branding, memperluas jaringan, dan media belajar. Beberapa cara untuk menjaga diri tetap sehat di dunia maya antara lain, memilih konten-konten yang baik untuk dikonsumsi. waspada virus malware, spyware, dan adware. Membatasi informasi pribadi atau keluarga. Melatih diri menggunakan produk digital. Memanfaatkan kekuatan dunia digital. Menghindari emosi negatif dan mencurahkan energy positif. Serta, tidak mengakses konten illegal seperti, pornografi, SARA, dan perjudian.

Menurutnya, menjaga diri untuk tetap sehat di dunia nyata juga tidak kalah penting seperti, berolahraga, mengonsumsi makanan sehat, dan menjadi masyarakat ramah. Manfaat internet sehat dapat dirasakan pada bisnis yang sedang dijalani, kehidupan yang senang, koneksi pertemanan yang semakin meluas, serta menciptakan personal branding yang baik di dunia maya.

Pilar BUDAYA DIGITAL, oleh NURHAMID, S.PD., M.PD (Kepala UPT SMPN 1 Tulang Bawang Barat dan Ketua MKKS SMP Kab. Tubaba). Nurhamid memberikan materi dengan tema “LITERASI DIGITAL DALAM MENANGKAL TERORISME, RADIKALISME, DAN SEPARATISME”.

Nurhamid membahas terorisme adalah perbuatan yang menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan yang menimbulkan suasana teror atau rasa takut secara meluas. Radikalisme adalah paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan atau drastis. Separatisme adalah suatu gerakan untuk mendapatkan kedaulatan dan memisahkan suatu wilayah atau kelompok manusia dari satu sama lain.

Menurutnya dunia Digital telah memudahkan kelompok atau jaringan terorisme, radikalisme, dan separatisme untuk berkomunikasi, menebar informasi, melakukan rekrutmen hingga perintah aksi. Kebijakan penganggulangan, meliputi hard approach dengan penutupan situs, penyaringan konten, penyaringan search engine hingga pemblokiran, serta soft approach penggalakan literasi media digital, penyuluhan, dan ibadah yang benar.

Narasumber terakhir pada pilar ETIKA DIGITAL, oleh SITI WURYAN, S.SOS.I., M.KOM.I (Dosen UIN Raden Intan Lampung dan Sekretaris PW Fatayat NU Lampung).

Siti mengangkat tema “JANGAN ASAL KLIK DI INTERNET”. Siti menjelaskan saat ini banyak sekali informasi-informasi yang menarik dalam dunia digital terkadang masyarakat tidak sadar untuk mengklik suatu tautan tertentu karena tergiur akan informasi tersebut padahal isi yang ada dalam tautan itu adalah link phishing yang siap untuk mengambil data masyarakat secara langsung dan memanfaatkannya untuk hal-hal yang tidak diinginkan, oleh karena itu waspada dan berhati-hati pada saat ingin mengklik suatu tautan ketika ada informasi, dan waspada ketika memasukan data pribadi pada situs-situs tertentu yang tidak terverifikasi.

Menurutnya etika dalam berinteraksi di dunia maya, antara lain ingat keberadaan orang lain, berpikir sebelum berkomentar, gunakan bahasa yang sopan dan santun, menjadi pembawa dalam diskusi yang sehat, tidak menyalahgunakan kekuasaan, hormati privasi orang lain, serta taat pada standar perilaku online.

Webinar diakhiri, oleh LEONI ANGELA WIDIANA (MC dan Influencer dengan Followers 15 Ribu). Leoni menyimpulkan hasil webinar dari tema yang sudah diangkat oleh para narasumber, berupa ketika ingin membuat konten positif pastinya masyarakat harus memiliki ide positif juga dan ketika memiliki ide pastinya harus bisa memanfaatkan alat tersebut agar tercipta suatu karya yang bisa di nikmati masyarakat banyak. Manfaat internet sehat dapat dirasakan pada bisnis yang sedang dijalani, kehidupan yang senang, koneksi pertemanan yang semakin meluas, serta menciptakan personal branding yang baik di dunia maya.

Dia mengatakan, dunia Digital telah memudahkan kelompok atau jaringan terorisme, radikalisme, dan separatisme untuk berkomunikasi, menebar informasi, melakukan rekrutmen hingga perintah aksi. Kebijakan penganggulangan, meliputi hard approach dengan penutupan situs, penyaringan konten, penyaringan search engine hingga pemblokiran, serta soft approach penggalakan literasi media digital, penyuluhan, dan ibadah yang benar.

“Etika dalam berinteraksi di dunia maya, antara lain ingat keberadaan orang lain, berpikir sebelum berkomentar, gunakan bahasa yang sopan dan santun, menjadi pembawa dalam diskusi yang sehat, tidak menyalahgunakan kekuasaan, hormati privasi orang lain, serta taat pada standar perilaku online,” katanya.(RED)

Follow me in social media: