Musda Partai Demokrat Lampung Sudah Dekat, Mengapa Calon Ketua ‘Tiarap’?
GANTANEWS.CO – Isu Musda Partai Demokrat Lampung yang dikabarkan akan segera dilaksanakan, hingga kini tak kunjung membuncah dan nyaris tak ada dinamika berarti. Pencalonan Dr. Hi. Edy Irawan Arief, S.E, M.E.c yang bertekat dapat terpilih menjadi ketua DPD Partai Demokrat (PD) yang baru, justru tidak mendorong tampilnya calon-calon baru lainnya. Ada kesan, kader PD Lampung tengah ‘tiarap total’.
Diketahui, Edy Irawan Arief, resmi mendaftarkan diri sebagai calon ketua DPD Partai Demokrat Lampung pada Senin (20/9). Pendaftarannya langsung ia sampaikan ke DPP PD di Jakarta.
Di sana, Edy menyerahkan sembilan surat dukungan dari DPC dari 15 DPC yang ada di Lampung. Melampirkan surat dukungan sembilan DPC itu adalah bentuk ketaatan Edy untuk mengikuti mekanisme pencalonan yang telah ditetapkan oleh DPP PD.
Pencalonan Edy sudah diterima Sekretaris BPOKK DPP Demokrat , termasuk surat dukungan dari sembilan DPC tersebut. Melengkapi peristiwa pendaftarannya itu, Edy pun menyampaikan sejumlah pernyataan penting, antara lain, ia siap memimpin DPD Partai Demokrat Provinsi Lampung. Ia juga nyatakan siap menjadikan Partai Demokrat partai yang kuat, khususnya di Provinsi Lampung.
Tak cuma itu, Edy pun memberikan gambaran konkret terkait apa yang dilakukannya jika menjadi ketua, kelak.
Ini menarik, sebab Edy menyatakan jika mendapat amanah, ia akan mendorong terciptanya atmosfir politik yang kondusif dan mampu berkoalisi dengan rakyat..
Jika terpilih menjadi ketua, ia akan berupaya melahirkan kader-kader berkualitas untuk dimajukan di eksekutif maupun legislatif. Terakhir, andai sudah jadi ketua baru, Edy akan membangun dan menyempurnakan manajerial DPD Demokrat Provinsi Lampung agar solid dan efektif.
Ini berarti Edy berambisi menjadikan Partai Demokrat di Lampung menjadi lebih hebat dari sebelumnya, lebih super dari ketua sebelumnya, lebih solid dan efektitf dari pernah ada sebelumnya.
Masalahnya, pasca pencalonan Edy, tak ada (mungkin belum) kader lain yang ‘berani’ secara terbuka mencalonkan diri. Padahal, Edy yang sudah lebih dahulu memanaskan mesin PD dan berharap musda yang dinamis segera belangsung dan dapat memunculkan banyak calon baru nan tangguh.
Tapi itu tidak terjadi, mengapa?
Ada sejumlah asumsi yang mendasar unuk menjawab tanya itu. Pertama, mungkin belum ada kader PD Lampung yang siap, atau ‘ga seenakkan’ dengan ketua saat ini (Ridho Ficardo) yang kabarnya masih ingin terus memimpin, atau ‘keder’ duluan setelah mendapat kabar Edy sudah mengantogi 9 dukungan DPC?
Tapi itu baru asumsi.
Sebab, sembilan dukungan yang diaku Edy masih tertutup rapat dan belum bisa diketahui publik. Edy masih belum mau membuka DPD mana saja yang telah memberikan dukungan untuk dirinya.
Bahkan, Pengurus Dewan Pengurus Pusat (DPP) Badan Pembinaan Organisasi, Keanggotan dan Kaderisasi (BPOKK) Partai Demokrat, Jemmy Setiawan yang menerima berkas pendaftaran Edy juga enggan merincinya. Ia beralasan masih memverifikasi terlebih dahulu surat dukungan sembilan DPC yang disetor Edy.
Menariknya lagi, seperti disebutkan di atas tadi, pasca pencalonan Edy, nyaris tak ada dinamika sama sekali. PD Lampung seperti ‘tiarap total’.
Yang muncul, justru pernyataan yang meminta para kader serta bakal calon Ketua DPD Partai Demokrat Lampung untuk saling menahan diri. Seperti disampaikan oleh Wakil Ketua DPD Partai Demokrat Lampung, Nerozely Koenang baru-baru ini.
Nero mengatakan, sebaiknya para pihak bersabar karena sampai saat ini belum ada perintah untuk Musda dari DPP.
Dan, seakan hendak melemahkan klaim Edy atas dukungan sembilan DPC, Nero menjelaskan bahwa kalau pun musda Partai Demokrat Lampung dilaksanakan, bukan para ketua DPC yang memutuskan siapa yang akan menjadi ketua DPD, melainkan kewenangan Ketum AHY.
Dijelaskannya, DPD Partai Demokrat Lampung hanya mengirimkan nama-nama yang lolos kriteria sebagai calon ketua, untuk selanjutnya diputuskan oleh DPP.(adip)
Follow me in social media: