Kisah Banjir Bandang Way Liwok dan Mata Warga yang Berkaca-kaca
GANTANEWS.CO, Tanggamus – Banjir bandang yang menerjang sebagian Pekon Way Liwok Kecamatan Wonosobo Senin (20/09) malam menimbulkan duka mendalam warga. Dan, alamak…bantuan pangan belum juga tiba.
Banyak yang menangis, banyak pula yang termenung setelah kelelahan merapikan rumah dan pekarangan yang berantakan.
Pak Damiri misalnya, tertuduk kepalanya saat ditemui di rumahnya yang becek. Ia capek, mukanya pucat, tampak ia kurang sehat.
Ia berada di rumah pada malam ketika banjir bandang itu datang. Dia berkata, “Air datang tiba-tiba, menjebol pintu depan rumah saya. Rasanya inilah banjir yang pernah ada,” kisahnya.
Gantanews pun masuk ke dalam rumahnya, dengan hati-hati karena licin sekali. Semua perabotan di dalam rumah itu berantakan, bahkan ada yang terbalik. Semua barang-barang elektronik basah akibat terendam banjir dan sepertinya tak mungkin dapat dipergunakan kembali.
Pak Damiri tampak masih duduk dekat pintu rumahnya yang jebol itu, ketika Gantanews hendak berlalu.
Matanya basah. Redup, mungkin belum tidur
Ia tak memakai masker, lalu Gantanews memberi selembar untuknya.
Saat ditanya, apak dia bersama keluarganya sudah makan? Darimi menjawab, sudah.
Gantanews tak percaya, lalu cepat-cepat mengontak tim kerja yang berada di wilayah aman, meminta dikirimkan makanan dan air mineral botolan.
Damiri berharap ia dapat bantuan dari Pemda, karena se siang itu, bantuan belum juga hadir di rumahnya.
Lalu, Gantanews berlalu, meninggalkan Pak Damiri dan keluarganya menikmati Nasi Padang yang dikirimkan oleh teman sekerja.
Mereka makan dengan lahapnya. Tapi mata mereka masih tampak basah.
Di tempat terpisah Kepala Pekon Way Liwok, Sunardi mengatakan ada 75 kepala keluarga yang terkena banjir.
Dia berharap Pemerintah Kabupaten Tanggamus segera melakukan normalisasi kembali sungai-sungai yang ada di sekitaran Pekon Way Liwok.
Kepada Gantanews ia menjelaskan saat ini tengah mendata kerugian warga.
“Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa,” katanya.
(Indra)