Petani Menangis Harga Singkong Hancur, Anggota Dewan ini Tuding Enam Perusahaan Raksasa Jadi Biang Keladinya
GANTANEWS.CO, Lampung Tengah – Harga komoditas singkong atau ubi kayu terus mengalami penurunan, terutama di wilayah Kab. Lampung Tengah dan Kab. Lampung Timur. Kondisi membuat geram anggota DPRD Provinsi Lampung asal Gerindra I Made Suarjaya.
Ketika melakukan kunjungan ke Desa Sidodadi, Kec. Bandarsurabaya, Kab. Lampung Tengah, Dewan yang akrab dipanggil Cah Angon ini mendapat aduan puluhan petani singkong yang putus asa karena hasil pertaniannya tidak cukup untuk modal menanam kembali.
“Pabrik menerima singkong saat ini berkisar harga Rp700/kg dengan potongan hingga 30%. Petani menangis pada saya, sebab hasil penjualan singkongnya tidak cukup untuk menanam kembali. Ini kan gila. Saya tidak akan tinggal diam,” katanya kepada awak media, Jumat (4/2).
Lebih lanjut legislator ini mengatakan bahwa dirinya mencium ada intrik permainan oligopoli oleh sejumlah perusahaan pengolahan singkong di Lampung, sehingga harga sangat rendah di petani.
“Ini bukan monopoli tapi oligopoli antar sesama pengusaha. Saya usung pansus di DPRD untuk mengusut tuntas ini. Kami akan panggil para pemilik pabrik, saya sudah punya data ada enam pabrik yang terbukti bermain,” ujarnya tegas.
Ketika ditanya tentang perusahaan pengolah singkong tersebut, anggota dewan ini mengatakan bahwa perusahaan yang dilawannya merupakan pemain skala besar. Namun dirinya menyatakan siap menanggung semua resiko demi membela kelangsungan hidup petani.
“Saya tahu ini perusahaan raksasa semua. Saya sudah minta restu fraksi dan pimpinan partai di Lampung. Bila perlu saya akan menghadap pimpinan di Jakarta. Yang jelas oligopoli ini harus dilawan, buat apa perusahaan besar-besar tapi petani sengsara,” tutupnya. (*)