8 Tewas dan 2.750 Terluka Akibat Ledakan Penyeranta di Lebanon dan Suriah

waktu baca 3 menit
Penyeranta atau pager menyebabkan ledakan dan melukai ribuan orang di Lebanon

Gantanews.co – Sebanyak delapan orang tewas dan 2.750 orang mengalami luka-luka akibat gelombang ledakan misterius yang melanda ratusan penyeranta di Lebanon dan sebagian wilayah Suriah pada Selasa sore (17/8/2024) waktu setempat. Ledakan serentak ini juga melibatkan beberapa anggota kelompok Hezbollah dan Duta Besar Iran untuk Lebanon, Mojtaba Amani.

Israel Dituding Sebagai Pelaku

Para pejabat Lebanon dan Hezbollah menuduh Israel terlibat dalam serangkaian ledakan ini, diduga menggunakan teknologi jarak jauh. Menteri Informasi Lebanon, Ziad Makary, mengecam keras insiden ini dan menyebutnya sebagai “agresi Israel”. Namun, militer Israel menolak memberikan tanggapan terkait tuduhan tersebut.

Seorang pejabat Hezbollah yang enggan disebutkan namanya mengatakan kepada Associated Press bahwa penyeranta yang digunakan oleh anggota Hezbollah mengalami peningkatan suhu sebelum akhirnya meledak. Sumber keamanan di Lebanon mengungkapkan bahwa penyeranta yang meledak adalah model terbaru yang baru-baru ini dibawa masuk oleh Hezbollah.

Korban dan Dampak

Dua anggota Hezbollah dilaporkan tewas, termasuk putra anggota parlemen Hezbollah, Ali Ammar. Menteri Kesehatan Lebanon, Firas Abiad, mengonfirmasi bahwa delapan orang tewas dan 2.750 orang terluka, dengan 200 di antaranya berada dalam kondisi kritis. Menurut laporan dari kantor berita Iran, IRNA, Duta Besar Iran untuk Lebanon, Mojtaba Amani, mengalami cedera parah dan sedang dirawat di unit perawatan intensif.

Foto dan video yang beredar di media sosial menunjukkan warga terluka parah di tepi jalan, dengan luka di kepala dan area sekitar penyeranta.

Reaksi dan Tindakan Darurat

Pemimpin Hezbollah, Sayyed Hassan Nasrallah, sebelumnya sudah memperingatkan anggota untuk menghindari penggunaan telepon genggam yang dapat dipantau oleh Israel. Kementerian Kesehatan Lebanon telah meminta semua rumah sakit untuk siaga dan memprioritaskan pasien darurat, serta meminta pemilik penyeranta untuk menjauhi perangkat tersebut.

Pewarta foto dari AP melaporkan bahwa ruang perawatan darurat di berbagai rumah sakit dipenuhi oleh pasien dengan luka parah. Kantor Berita Nasional Lebanon (NNA) melaporkan bahwa rumah sakit di wilayah selatan, Lembah Bekaa, dan selatan Beirut telah meminta bantuan relawan untuk donor darah.

Spekulasi Teknologi dan Tindakan Keamanan

NNA juga melaporkan bahwa teknologi canggih digunakan dalam serangan ini, dengan penyeranta baru yang diduga menggunakan baterai litium yang sangat mudah meledak jika terpapar panas ekstrem. Baterai litium dapat menghasilkan panas hingga 590 derajat Celsius jika terbakar.

Baca juga: Misteri di Balik Ledakan Pager di Lebanon: Bagaimana Pager Bisa Meledak?

Insiden ini terjadi di tengah ketegangan yang semakin memuncak antara Lebanon dan Israel. Ketegangan ini semakin meningkat sejak perang antara Hamas dan Israel di Jalur Gaza dimulai pada Oktober 2023. Serangan balasan dari kedua belah pihak telah menewaskan ratusan orang di Lebanon dan belasan di Israel.

Israel sebelumnya telah menggunakan teknologi serupa dalam serangan terhadap telepon genggam dan program nuklir Iran. Penelitian mengenai senjata gelombang elektromagnetik (EMP) menunjukkan bahwa gelombang ini dapat menghancurkan perangkat elektronik dengan kecepatan cahaya, memicu panas ekstrem dan kebakaran. (red/i)

Follow me in social media: