Pencarian Bocah Hanyut di Gorong-gorong di Langkapura Masih Berlangsung, URC AMPG Bandar Lampung dan Gaspool Rescue Terjunkan Tim Terlatih

waktu baca 3 menit
Tim gabungan melakukan penyisiran sungai mencari bocah korban hanyut. (foto : ist)

Gantanews.co, Bandar Lampung – Hujan deras yang mengguyur sebagian besar Kota Bandar Lampung kemarin, Senin (22/03/2021) sore menimbulkan banjir di beberapa titik. Tidak hanya menimbulkan kerugian materi, banjir juga menelan korban jiwa.

Banjir salah satunya terjadi di Jalan Pangeran Antasari, Gang Persada atau tepatnya di seberang Ex. Giant Antasari. Beberapa rumah di lokasi yang menjadi langganan banjir itu terendam air hingga setinggi 30 centimeter.

Di Langkapura, tepatnya di Jalan Bukit Cendana, Perum Bunga Panorama, banjir mengakibatkan korban jiwa. Khairunissa (5) hanyut terbawa aliran drainase air. Tingginya debit air saat itu mengaibatkan drainase tidak kuat menampung air hingga meluap dan banjir serta menghanyutkan korban.

Anak dari Stefi Setiawan, warga Jalan Bukit Cendana RT 07 LK 2 Gang Langgar, Perumahan Bunga Panorama, Kelurahan Langkapura Baru, Kecamatan Langkapura itu hingga berita ini diturunkan belum juga ditemukan

Sebelumnya, pada Senin malam, sejumlah personil gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandar Lampung, Badan Sar Nasional (Basarnas) Lampung, TNI, Polri dan dibantu warga langsung melakukan pencarian. Namun hingga pagi tadi, pencarian korban belum membuahkan hasil.

Misi pencarian korban oleh petugas gabungan hari ini, Selasa (24/03/2021) dilanjutkan kembali. Aparat gabungan, warga dan dibantu anggota URC AMPG Kota Bandar Lampung, FR2L, dan Gaspool Rescue kembali melakukan pencarian.

Ketua Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Kota Bandar Lampung Miftahul Huda mengatakan, terjunnya URC AMPG Kota Bandar Lampung pada misi pencarian korban sebagai wujud nyata pengabdian Partai Golkar Bandar Lampung kepada masyarakat.

“Ini adalah wujud nyata pengabdian Partai Golkar Kota Bandar Lampung kepada masyarakat melalui kegiatan SAR dan Kebencanaan yang diwakili oleh Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG). Dan dari Ormas Gaspool Lampung sebagai giat kemanusiaan dan pengabdian pada masyarakat,” kata Miftahul Huda.

“Dan dari Ormas Gaspool Lampung sebagai giat kemanusiaan dan pengabdian pada masyarakat,” sambungnya.

Miftahul Huda yang akrab disapa Bang If ini menambahkan, mereka yang ikut dalam misi pencarian adalah tim yang telah terlatih dan berpengalaman dalam misi SAR.

“Mereka yang terjun baik dari AMPG maupun Rescue Gaspool Lampung adalah tim yang telah terlatih mengikuti banyak pelatihan SAR baik di darat maupun perairan, dan juga telah berpengalaman diterjunkan ke Gempa Palu, Banjir Bengkulu, Tsunami Selat Sunda, Puting Beliung Tulang Bawang, dan banyak giat SAR di seluruh Indonesia” tambah Miftahul Huda yang juga Ketua Umum Gaspool Lampung

“Dari URC AMPG Kota Bandar Lampung diterjunkan 5 personel dan Rescue Gaspool Lampung 5 personel,” Tutup Miftahul Huda kepada Gantanews.co.

Tim pencarian korban kembali menyisir aliran sungai Way Langkapura. Sejauh ini petugas gabungan telah menyisir aliran sungai Way Langkapura hingga lebih dari 30 kilometer. Bantaran-bantaran sungai yang searus juga telah disisir oleh tim.

Berdasarkan informasi yang berhasil Gantanews.co himpun, korban saat itu diantarkan pulang mengaji oleh ibunya. Saat hendak menjemput korban, hujan mengguyur lebat, lalu sang ibu meminjam payung kepada tetangganya.

Saat perjalanan pulang, ibu korban meninggalkan korban sebentar untuk mengembalikan payung yang dipinjamnya. Saat kembali mendatangi anaknya, sang ibu tidak mendapati anaknya lagi. Selang beberapa menit kemudian, keluarga korban mendapatkan informasi dari tetangga sekitar aliran drainase.

Saat terhanyut, salah seorang tetangga korban sempat melihat korban. Tetangga korban itu awalnya sempat mengira boneka, tapi ternyata itu adalah seorang bocah yang terbawa arus, dan ia ingin menolong tapi tidak bisa.

“Waktu mau buang sampah melihat rambut dan kepala yang ngambang dibawa aliran air. Tapi saya tidak bisa menolong, saya cuma bisa teriak dan minta pertolongan saja,” jelas Winarti yang juga tetangga korban di sekitar lokasi kejadian. (red)

Follow me in social media: