Polres Mesuji Segera Gelar Perkara Kasus Golok Sintong Ketua PSI

waktu baca 2 menit
Sintong Situmeang, Ketua PSI Mesuji

MESUJI-Kasus pengancaman disertai pengerusakan yang melibatkan Ketua Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Mesuji Sintong ‘Golok’ Situmeang CS, memasuki babak baru. Usai diperiksa secara maraton, Polres Mesuji dalam waktu akan melakukan gelar perkara untuk menetapkan pasal serta kerugian pelapor.

“Sintong dan beberapa saksi sudah diperiksa, kayaknya mau gelar,” kata Kasat Reskrim Polres Mesuji AKP Dennis, saat dihubungi via telepon, Rabu (2/10/2019).

Ditegaskan Kasat, terkait jadwal gelar perkara, menunggu kesiapan penyidik. “Soal jadwal kita tunggu kesiapan penyidik,” ujarnya.

Kasat juga memastikan jika pihaknya belum melakukan penahaan terhadap Sintong Cs.

“Terkai ditahan atau tidak Sintong dkk, diliat dari ancaman hukumannya. Kita liat dulu gak sembarangan kita nahan. Polisi bisa nahan jika ancaman di atas lima tahun dan pasal pengecualian,” ungkapnya.

Untuk diketahui, Sintong dilaporkan ke Polres Mesuji dengan Laporan Polisi No. Pol : LP/B-288/IX/2019/POLDA LAMPUNG/RES MESUJI/SPKT pada Kamis, 19 September 2019 dengan dugaan Perbuatan tidak menyenangkan dan Pengrusakan sebagaimana dimaksud dalam pasal 335 dan 406 KUHP.

Menurut Martha (35), Pelapor yang juga pelaksana pada pekerjaan Pasar Fajar Baru Kecamatan Panca Jaya Kabupaten Mesuji, Sintong dilaporkan akibat ulahnya yang dinilai bertindak diluar batas kewajaran dan membahayakan nyawa.

“Sintong dkk mengancam pekerja dengan senjata tajam sejenis golok, merusak fasilitas proyek seperti bak penampungan air dan pipa saluran air serta meminta uang dengan cara yang tidak baik, ini diluar batas kewajaran, karena itu kita laporkan, ini bentuk tanggung jawab, kasih dan sayang saya pada para pekerja,” ucap Martha, Pelapor, Kamis (19/9/2019).

Berdasarkan laporan para warga. Sintong Ketua PSI Mesuji juga diduga tidak hanya melakukan perbuatan kasar di satu tempat. Sintong disebut mengacak-acak di beberapa tempat.

“Bukan hanya di Pasar Mas, pekerjaan Talud dan Sanitasi di Fajar baru ini juga dihentikan, di acak-acak, bahkan ada pekerja di Sanitasi yang disiram air Mas,  bahkan tukang Talud pada pulang dan tidak bekerja, warga sebenarnya marah, beruntung Kepala Desa kita mendinginkan,” ucap warga setempat, Jumat (26/9/2019). (tim/JJ).

Follow me in social media:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *