Peran Pemuda dalam Manajemen Kebersihan Menstruasi

waktu baca 3 menit

GANTANEWS.CO,  Lampung – Banyak perempuan tidak memiliki pemahaman yang tepat bahwa menstruasi mereka adalah proses biologis yang normal dan mereka justru baru mengenalnya pada saat menarke alias saat pertama kali seorang anak perempuan mengalami menstruasi.

Hal ini diperparah dengan fakta bahwa perempuan seringkali kesulitan mengakses informasi terkait kebersihan menstruasi karena stigma tabu yang masih melingkupi masyarakat ketika berbicara tentang menstruasi. Oleh karena itu, edukasi tentang menstruasi mutlak diperlukan.

Untuk itu Youth with Sanitation Concern yang didukung oleh SNV Netherland Organitation mengadakan webinar “Peran Pemuda dalam Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM) ”, Rabu (1/7/2020).

Kegiatan ini diikuti oleh 50 peserta dari mahasiswa, dinas, NGO dan masyarakat umum dari berbagai provinsi di Indonesia.

Menghadirkan tiga pembicara dan tiga penanggap   yaitu Dicky Dwi Alfandi selaku praktisi MKM dari Youth with Sanitation Concern (YSC), Tria Tri Fadila selaku Founder Start Community dan Wini Indri Yani selaku praktisi MKM Disabilitas di Tasikmalaya.

Sedangkan dari pihak penanggap, ada Reza Hendrawan selaku WASH Specialist dari UNICEF Indonesia dan Ketua 2 Jejaring AMPL (Air Minum dan Penyehatan Lingkungan), Iffah Rachmi selaku Youth Initiative Officer, SNV Indonesia dan Desnely Ardianingsih selaku Kasie Kasgagizi Dinas Kesehatan Provinsi Lampung.

Peran Pemuda

Pemuda dikenal sebagai kaum yang terus menelurkan inovasi dalam penyelesaian masalah dunia, termasuk isu MKM. Di Indonesia, belum banyak masyarakat yang memahami maupun sadar tentang besarnya permasalahan MKM. Maka ide kreatif pemuda dalam mengampanyekan dan mengedukasi masyarakat perlu disebarluaskan agar semakin banyak masyarakat yang menyadari pentingnya isu ini.

Di Lampung sendiri isu MKM ini belum banyak dibicarakan oleh banyak orang dan tergolong isu baru. Sebagian orang beranggapan bahwa menstruasi masih tabu.

“ YSC berupaya melakukan campaign di media social dan radio, membuat seminar online, menulis artikel soal MKM,  dan sosialisasi di SDN 3 Kota Karang, Pulau Pasaran. Dalam upaya inovasi YSC membuat permainan Monopoli Menstruasi yang diberi nama Monomens. Belajar soal menstruasi juga bisa menjadi hal yang menyenangkan,” kata Dicky Dwi Alfandi.

Edukasi Menstruasi dengan Mendongeng

Okmen (Opera Edukasi Menstruasi) adalah bentuk edukasi menstruasi kepada anak-anak perempuan dan laki-laki di Provinsi Lampung.

“MKM sangat penting. Tapi pada praktiknya menstruasi masih dianggap tabu. Belum 39 % perempuan mengalami perundungan saat menstruasi,” ujar Tria Tri Fadila.

Kata dia, fasilitas sanitasi di sekolah juga belum ramah terhadap anak perempuan yang sedang menstruasi. Karena itu, perlu strategi yang tepat agar anak dapat menerima informasi dengan baik.

“Strategi komunikasi yang tepat merupakan kunci utama. Untuk itu dongeng boneka tangan dipilih menjadi media,” katanya.

MKM Untuk Disabilitas

Mengkampanyekan isu MKM untuk disabilitas mempunya tantangan tersendiri. Begitu dikatakan Praktisi MKM Disabilitas Tasik Malaya, Wini Indri Yani.

Wini mengatakan, rata-rata anak-anak disabilitas bercerita pengalaman pertama menstruasi. Mereka  takut, malu, khawatir dan bingung sampai tidak masuk ke sekolah.

Melihat banyaknya ketimpangan arus informasi, Wini dan rekan-rekannya tergerak untuk melakukan sosialisasi di kampung ramah anak.

“Sedini mungkin harus disampaikan kepada anak-anak disabilitas supaya mereka tidak takut dan khawatir lagi. Kami beranggapan anak disabilitas mempunyai hak yang sama akan informasi MKM. Mereka juga normal untuk mengalami menstruasi,” katanya. (red)

Follow me in social media: