Panduan Sholat Idul Adha dan Penyembelihan Hewan Kurban Saat Pandemi

waktu baca 4 menit

GANTANEWS.CO, Bandar Lampung – Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bandar Lampung menerbitkan panduan penyelenggaraan Shalat Idul Adha dan penyembelihan hewan kurban Tahun 1441 H/2020 M.

Panduan tersebut merujuk pada Surat Edaran Kemanterian Agama Nomor 18 Tahun 2020 yang ditandatangani oleh Menteri Agama Fachrul Razi, baru-baru ini.

Tidak seperti saat Idul Fitri kemarin, pemerintah membolehkan semua daerah melaksanakan Shalat Idul Adha, kecuali di daerah yang dianggap masih belum aman Covid-19.

Mengutip dari laman Facebook Kementerian Agama Kota Bandar Lampung, Pelaksanaan Shalat Idul Adha boleh dilakukan di lapangan/masjid/ruangan, namun wajib menerapkan protokol kesehatan penanganan Covid-19, seperti penyediaan fasilitas cuci tangan di pintu masuk dan keluar, pengaturan jarak antar jemaah, dan pengecekan suhu tubuh jemaah di pintu masuk masjid.

Begitu juga dengan pelaksanaan pemotongan hewan kurban, pendistribusian hewan kurban, personal panitia, hingga alat yang akan digunakan untuk pemotongan hewan kurban, diatur secara rinci melalui Panduan Penyembelihan Hewan Kurban yang telah dikeluarkan oleh Kementerian Agama Kota Bandar Lampung.

Berikut panduan Penyelenggaraan Sholat Idul Adha dan Pemotongan Hewan Kurban Saat Pandemi Tahun 1441 H/2020 M.

Panduan Penyelenggaraan Sholat Idul Adha

A.    Sholat Idul Adha dapat dilaksanakan di semua daerah, dan harus memperhatikan protokol kesehatan, kecuali pada tempat yang dianggap masih belum aman Covid-19.

B.    Sholat Idul Adha boleh dilakukan di lapangan/masjid/ruangan dengan persyaratan sebagai berikut:

1.     Menyiapkan petugas untuk melakukan dan mengawasi penerapan protokol kesehatan

2.     Melakukan pembersihan dan disinfeksi

3.     Membatasi jumlah pintu keluar masuk tempat pelaksanaan

4.     Menyediakan fasilitas cuci tangan/sabun/hand sanitizer di pintu masuk dan keluar

5.     Menyediakan alat pengecekan suhu tubuh di pintu masuk

6.     Menerapkan pembatasan jarak dengan memberikan tanda khusus, minimal jarak 1 meter

7.     Mempersingkat pelaksanaan sholat dan khutbah Idul Adha tanpa mengurangi ketentuan syarat dan rukunnya.

8.     Tidak mewadahi sedekah Jemaah dengan cara menjalankan kotak, karena berpindah-pindah tangan rawan terhadap penularan penyakit.

9.     Penyelenggara memberikan himbauan kepada masyarakat tentang protokol kesehatan:

–       Jemaah dalam kondisi sehat

–       Membawa sajadah/alat sholat masing-masing

–       Menggunakan masker sejak keluar rumah dan selama berada di area tempat pelaksanaan sholat

–       Menjaga kebersihan tangan dengan sering mencuci tangan menggunakan sabun/hand sanitizer

–       Menghindari kontak fisik, seperti bersalaman atau berpelukan,

–       Menjaga jarak antar Jemaah minimal 1 meter

–       Menghimbau untuk tidak mengikuti Sholat Idul Ada bagi anak-anak dan warga lanjut usia yang rentan tertular penyakit.

Panduan Penyembelihan/Pemotongan Hewan Kurban

Penyelenggara penyembelihan/pemotongan hewan kurban harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

A.    Penerapan Jaga Fisik (Physical Distancing), meliputi:

1.     Pemotongan hewan kurban dapat dilakukan di area yang memungkinkan penerapan jarak fisik

2.     Penyelenggara mengatur kepadatan di lokasi penyembelihan/pemotongan

3.     Pengaturan jarak antar panitia pada saat melakukan pemotongan, pengulitan, pencacahan, dan pengemasan daging

4.     Pendistribusian daging hewan kurban dilakukan oleh panitia ke rumah mustahik.

B.    Penerapan Kebersihan Personal Panitia

1.     Melakukan pengukuran suhu tubuh di setiap pintu masuk penyembelihan

2.     Panitia yang berada di area penyembelihan dan penanganan daging, tulang, serta jeroan harus dibedakan

3.     Setiap panitia harus menggunakan masker, pakaian lengan panjang, dan sarung tangan selama di aera penyembelihan

4.     Penyelenggara hendaklah selalu mengedukasi para panitia agar tidak menyentuh mata, hidung, mulut, dan telinga, serta sering mencuci tangan dengan sabun/hand sanitizer.

5.     Panitia menghindari berjabat tangan/kontak langsung, serta memperhatikan etika batuk/bersin/meludah

6.     Panitia yang berada di area penyembelihan harus segera membersihkan diri (mandi) sebelum bertemu anggota keluarga

C.     Penerapan Kebersihan Alat, meliputi:

1.     Melakukan pembersihan dan disinfeksi seluruh area dan peralatan sebelum dan sesudah seluruh prosesi penyembelihan selesai dilaksanakan

2.     Menerapkan system satu orang satu alat. Jika pada kondisi tertentu seorang panitia harus menggunakan alat lain makan harus dilakukan disinfeksi sebelum digunakan. (red)

Follow me in social media: