Lembaga Children Crisis Centre Lampung Gelar Diskusi Inklusi Sosial korban Eksploitasi Seks komersial Anak

waktu baca 2 menit
Foto Ist

BANDAR LAMPUNG – Lembaga Children Crisis Centre (CCC) Lampung mengajak Jurnalis diskusi mengenai  Perlindungan Anak yang dilacurkan (AYLA) atau Korban Eksploitasi seksual anak (ESKA), Embun coffe, di Jl. Jendral Sudirman, Pahoman, Bandarlampung, Sabtu (07/03/2020).

“Melalui Program Peduli, sejak tahun 2017 – 2019 Lembaga CCC mendampingi 38 anak korban ESKA yang dapat dirangkul, diwilayah Panjang Selatan dan Waylunik, dan masih banyak kasus yang terjadi tetapi tidak diekspos ke publik, 30% pekerja seks di Indonesia adalah anak dibawah umur, kami berharap agar program ini dapat dilakukan dilebih banyak wilayah” Ujar Syafrudin sebagai Ketua Harian Lembaga CCC lampung.

Ada empat Faktor penyebab ESKA yaitu kemiskinan (ekonomi keluarga), gaya hidup, Brokenhome dan Kekerasan seksual dari lingkungan terdekat korban.

“Hal ini merupakan suatu penomena yang sangat miris, dapat menimbulkan dampak psikologis dan sosial terhadap korban ESKA, sehingga mempengaruhi perkembangan anak hingga anak dewasa dan menjadi stigma buruk bagi masyarakat kepada korban ESKA”, lanjut Syafrudin.

Intervensi Lembaga CCC terhadap korban ESKA tersebut diantaranya seperti Sosialisasi terkait perlindungan anak, terutama korban ESKA, Peningkatan kapasitas bagi anak maupun keluarga seperti memberikan pelatihan, Membuat Forum Masyarakat Peduli Anak, agar masyarakat dapat mencegah dan Advokasi kasus maupun kebijakan, dan Perumusan Peraturan Daerah (PerDa).

Sedangkan Rekomendasi Lembaga CCC Lampung antara lain Gerakan kampanye yang massif tentang perlindungan anak terkait ESKA sebagai upaya penyadaran kepada masyarakat tentang bahaya praktik ESKA, Pemenuhan hak – hak dasar anak seperti pendidikan, kesehatan, tanpa diskriminasi, Pengembangan sumber pendapatan keluarga yang rawan ESKA dan pola asuh keluarga serta Penguatan sistem hukum sebagai pencegahan dan hukuman maksimal bagi pelaku ekploitasi anak. (Yogi).

Follow me in social media:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *