Hingga 10 Seri via Online, Fakultas Pertanian Unila Bahas Kesehatan Hutan

waktu baca 3 menit

GANTANEWS.CO, Bandar Lampung – Di Indonesia, termasuk di Provinsi Lampung, kesadaran tentang pentingnya kesehatan hutan dalam mencapai pengelolaan hutan yang lestari sampai saat ini masih kurang, terutama pada berbagai fungsi hutan sehingga permasalahan kesehatan hutan sejauh ini belum mendapat perhatian yang serius.

Sebab itu, Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian (FP)  Universitas Lampung (Unila) mengadakan kuliah umum kesehatan hutan dengan harapan dapat memberikan suatu informasi dari berbagai ilmu dan bertukar pikiran mengenai pentingnya kesehatan hutan dalam rangka pengelolaan hutan berkelanjutan.

Jurusan Kehutanan mengadakan itu secara berseri sampai 10 kuliah umum. Pada pertemuan keempat mengangkat tema “Perkembangan Pemantauan Kesehatan Hutan dalam Rangka Pengelolaan Hutan Berkelanjutan”. Acara ini diselenggarakan pada, Senin, 24 Agustus 2020 pukul 09.00-12.00 WIB dilaksanakan secara online melalui Zoom Meeting dan Youtube* dengan  Moderator Dr. Ir. Slamet Budi Yuwono, M.Si. (Kaprodi Doktor Ilmu Pertanian Pascasarjana Fakultas Pertanian Universitas Lampung).

Dalam sambutannya Dekan Fakuktas Pertanian Universitas Lampung Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.S. menyampaikan bahwa hutan lestari masyarakat sejahtera harus diimplementasikan, sehingga kualitas maupun kuantitas hutan itu harus sehat. Tiga pilar yang sangat penting didalam mengelola hutan yaitu ekologi, ekonomi dan sosial. Ketiga pilar tersebut harus berjalan agar kelestarian hutan terjaga.

Kuliah umum ini mengundang tiga narasumber, yaitu: Dr. Ir. Supriyanto, DEA (Peneliti Senior SEAMEO BIOTROP/ Keahlian: Bioteknologi dan Fisiologi Pohon), Mujahidin, S.P., M.Si. (Koordinator Pemeliharaan Koleksi Tumbuhan/Tim Analis Kesehatan Pohon Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya – LIPI), dan Dr. Rahmat Safe’i, S.Hut., M.Si. (Pengajar Mata Kuliah Kesehatan Hutan/ Sekretaris Prodi Doktor Ilmu Pertanian Pascasarjana Fakultas Pertanian Universitas Lampung).

Pembicara pertama, Dr. Ir. Supriyanto, DEA menyampaikan materi dengan judul “Penggunaan Forest Health Monitoring (FHM) dalam Pengelolaan Hutan Berkelanjutan”, dalam penyampaian materi tersebut beliau menyampaikan bahwa pengelolaan hutan secara berkelanjutan atau lestari, merupakan suatu kebutuhan.

“FHM dapat diterapkan di semua sistem silvikultur untuk mendapatkan data dan informasi yang dapat dipercaya untuk pengelola dalam mengambil keputusan managemen dalam pengelolaan hutan berkelanjutan. Selain itu, FHM memerlukan kerjasama dengan berbagai disiplin ilmu untuk mendukung dan memperbaiki teknologi FHM yang mengikuti perkembangan jaman,” katanya.

Pembicara kedua, Mujahidin, S.P., M.Si menyampaikan materi dengan judul “Manajemen Pohon Berisiko: Penanganan Kerusakan Pohon Menggunakan Alat Sonic Tomograph”.

Ia menyampaikan bahwa monitoring kesehatan pohon sangat penting untuk mengevaluasi kondisi terutama kerusakan yang terjadi pada pohon. Hasil evaluasi juga dapat menjadi rekomendasi untuk mengambil keputusan dan menentukan kebijakan dalam penanganan pohon beresiko, serta sebagai upaya mitigasi bahaya pohon yang berisiko mengancam keselamatan manusia.

Adapun pembicara terakhir dalam kegiatan kuliah umum ini disampaikan oleh Dr. Rahmat Safe’i, S.Hut., M.Si. dengan judul “SIPUT dan SIMANTAN: Penggunaan Sistem Informasi sebagai Instrument Pengelolaan Hutan”. Beliau menyampaikan bahwa penggunaan sistem informasi sebagai instrument pengelolaan hutan dapat digunakan. SIPUT untuk menilai dan SIMANTAN untuk memantau kesehatan hutan”

Kuliah Umum Kesehatan Hutan ini diharapkan mampu menjadi media forum transfer informasi, ilmu dan pengalaman yang akan dibagikan kepada seluruh peserta kuliah umum, untuk menjadi bekal mewujudkan pengelolaan hutan berkelanjutan.  Oleh karena itu, Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Lampung berkomitmen untuk terus melakukan kegiatan dalam sektor kehutanan sebagai langkah dalam pengelolaan hutan berkelanjutan. Salah satunya dengan mengadakan kuliah umum ini.

“Kuliah umum ini diharapkan dapat menumbuhkan jiwa kesadaran semua pihak agar dapat mengimplementasikan metode FHM untuk kelestarian hutan sehingga didapatkan keputusan manajemen pengelolaan hutan yang diperlukan” ujar Susni Herwanti, S.Hut., M.Si. selaku Sekertaris Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Lampung. (rls)

Follow me in social media: