Fenomena Langka, Ombak Pesisir Barat Pacarkan Sinar Biru, Wisatawan Terpukau

waktu baca 2 menit

Pesisir Barat – Pancaran sinar senja matahari kian temaram di ufuk barat. Gerombolan Burung Camar mulai terbang meninggalkan lautan.

Tak berselang lama, suasana menjadi gelap gulita. Panglihatan mulai terbatas, hanya terdapat lampu kapal dan rumah warga di seberang pulau.

Gemuruh ombak yang semakin besar, bukan hanya untuk memecah keheningan malam itu. Tapi, ada sajian untuk mata yang memanjakan dari sinar biru neon silih berganti memcarkan dari tengah lautan menuju pesisir bersama ombak.

Fenomena alam itu dapat dinikmati
di bibir pantai sembari bersantai di atas pasir halus dan putih. Para wisatawan dapat menyaksikan , hingga dini hari untuk melihat fenomena langka itu.

Nelayan Pulau Pisang, Pesisir Barat Tamrin (40) mengatakan, kejadian ini sudah dari sepuluh harian yang lalu. Menurutnya, banyak wisatawan yang belum tau kejadian ada sinar biru di tengah laut.

“Kalau siang airnya coklat, tapi malam ya gini ada kayak sinar leser biru dari ombak, bisa berlangsung sampai akhir Desember,” tuturnya.

Para nelayan pun mulai bergegas ke lautan di malam hari. Secara gotong-royong mereka mendorong kapal dari darat ke air.

Kapal nelayan melintas melewati ombak yang membawa sinar biru itu. Wajah dan baju mereka sekilas tampak dari pantulan sinar biru.

“Tidak bahaya sinar biru itu bisa dilewatin, malah musim yang bagus untuk nelayan melaut,” tambah Tamrin.

Para wisatawan di Pulau Pisang pada malam itu tak terlalu ramai, Tony Indrawan salah satu pengunjung dari Lampung Barat. Ia mengatakan bersama teman-temannya ke Pulau Pisang karena ada reunian saja.

“Tidak tau ada ada sinar biru ini, jadi pada kagum kami,” sembari mendirikan tenda.

Pulau Pisang, Pesisir Barat dapat diakses melalui Pelabuhan Stabas menggunakan kapal. Perjalanan selama satu jam. Biaya jasa penyebrangan pulang dan pergi sekitar Rp.600-700 ribu.

Bila dari Bandar Lampung, dapat menghabiskan lima jam perjalanan. Dapat menggunakan transportasi bus, hingga motor. (Alfanny Pratama)

Follow me in social media:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *